Kalah tiga kali berturut-turut di kandang West Ham United tak saja membuat berang Scholes, para legenda klub dan penggemar.
Manajemen juga menjadi tak sabar untuk akhirnya mempercepat jatuhnya vonis kepada ten Hag. Mereka tak sabar melihat hasil yang didapatkan United dari strategi, taktik dan visi bermain ten Hag.
Mereka cemas perjalanan United dalam sembilan laga pertamanya bisa menjadi petunjuk untuk kembali gagal finis empat besar, padahal mereka sudah membenamkan investasi yang demikian besar.
Pemicunya mungkin tak hanya pertandingan melawan West Ham, karena ketika nyaris dikalahkan Fenerbahce dalam pertandingan Liga Europa pun niat memecat ten Hag sudah demikian besar.
Tapi dikalahkan West Ham yang juga lagi terseok-seok di liga, membuat manajemen cemas bin marah.Baca juga: Manchester United telan kekalahan keempat setelah ditekuk West Ham
Mereka khawatir siklus buruk bakal terus berlanjut, jika tak segera memotong kepala dari badan masalah dalam klub ini. Maka, bulatlah mereka memecat Ten Hag.
Tak menunggu lama lagi, beberapa jam setelah ditaklukkan 1-2 oleh West Ham United, dua pembesar klub, yakni Omar Berrada dan Dan Ashworth memberi tahu Ten Hag pada Senin bahwa dia sudah tak lagi menjadi pelatih Manchester United.
Teh Hag tahu bakal dipecat, tapi berkaitan dengan hasil pertandingan melawan West Ham, dia punya penilaian sendiri, yang lebih merupakan pembelaan diri.
Dia menilai Setan Merah kalah karena tidak beruntung akibat penalti kontroversial yang dinikmati West Ham.
Keberuntungan memang tidak terpisahkan dalam sepak bola, tapi menggantungkan diri kepada keberuntungan seharusnya tak boleh ada dalam pikiran klub sebesar Manchester United.
Bahkan bek tengah Lisandro Martinez menyanggah penilaian ten Hag bahwa penalti kontroversial dan faktor keberuntungan bukan yang membuat MU kalah.
Palang pintu petarung asal Argentina ini malah mengkritik timnya yang tidak tajam dan kurang ngotot. Martinez ingin tim dan pelatihnya introspeksi, bukan menyalahkan faktor lain di luar tim.
Baca juga: Manchester United resmi pecat Erik ten Hag
Selanjutnya: Jangan dulu berharap banyak
Copyright © ANTARA 2024