Dubai (ANTARA News) - Seorang pilot Iran tewas membela tempat suci Muslim Syiah di Irak, kata kantor berita negara Iran, IRNA, dalam laporan resmi pertama kematian warga Iran terkait dengan meningkatnya kekerasan di sana sejak Juni.
Shojaat Alamdari Mourjani, yang dimakamkan di kota Iran, Shiraz, Jumat, tewas saat berperang menghadapi "teroris takfiri" di Samarra, sebelah utara Baghdad, katanya, menggunakan istilah untuk pejuang militan Sunni.
Pemerintah pimpinan Syiah Irak berjuang menghadapi pemberontakan yang dipimpin pemberontak Sunni oleh kelompok sempalan al-Qaida, Negara Islam, yang menganggap Syiah sesat.
Tidak ada informasi dalam laporan IRNA yang menunjukkan apakah Mourjani terbang pesawat ke Samarra, dan apakah dia pergi ke sana atas inisiatifnya sendiri atau atas nama negara Iran.
Pasukan Syiah Iran mengatakan pihaknya tidak akan ragu untuk membela tempat-tempat suci Syiah di Irak jika perlu, tetapi juga mengatakan Irak sendiri mampu memadamkan pemberontakan tersebut.
Kelompok Negara Islam telah merebut wilayah di seluruh utara dan barat Irak, serta pos perbatasan, ladang-ladang minyak, dan kota utara terbesar, Mosul, sejak 10 Juni.
Milisi Syiah juga ikut bergabung di sisi pemerintah Baghdad melawan gerilyawan.
Dalam beberapa hari terakhir telah terjadi pertempuran di Samarra di dekat satu situs penting Syiah, tempat suci Imam al-Askari.
Sebuah pemboman pada 2006 di situs yang sama memperburuk ketegangan sektarian yang sudah parah antara Sunni dan Syiah, memicu perang yang menewaskan puluhan ribu orang selama dua tahun ke depan.
Lebih dari 6.000 orang telah tewas dalam kekerasan di Irak tahun ini, saat keseimbangan sektarian terjadi di bawah ketegangan akut perang saudara di negara tetangga Suriah, demikian Reuters melaporkan.
(SYS/H-AK)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014