"Kita memang memilih tangga 6 Juli sebagai waktu pencoblosan karena tidak ada pertandingan. Kalau diadakan pada saat ada pertandingan Piala Dunia, dikhawatirkan bisa mempengaruhi jumlah pemilih," kata Duta Besar RI untuk Brazil Sudaryomo Hartosudarmo di Brasilia, Minggu (Senin WIB).
Saat ini, Piala Dunia 2014 memasuki masa istirahat selama selama tiga hari menjelang babak semifinal yang dimulai pada 8 Juli mendatang.
Di Brazil, saat ini terdaftar 317 pemilih yang sebagian besar berdomisili di kota terbesar Sao Paulo dan sisanya di Rio de Janeiro serta kota-kota lainnya.
Karena sedikitnya jumlah pemilih, di Brazil hanya ada satu tempat pemungutan suara (TPI), yaitu di KBRI di Brasilia.
Menurut Sudaryomo, antusiasme warga negara Indonesia yang berada pemilihan presiden kali ini dirasakan lebih tinggi dibandingkan dengan waktu pemilihan legislatif.
"Mungkin karena sudah jelas bahwa yang akan dipilih hanya ada dua, maka mereka lebih antusias untuk memilih," kata pria asal Yogyakarta itu.
Sementara Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Brazil Mochammad Rizki Safary mengatakan, jumlah pemilih terbanyak berasal dari Mogi das Cruz, luar kota Sao Paulo, yaitu 93 orang.
Sementara di ibukota Brasilia, hanya terdapat 44 pemilih yang sebagian besar adalah anggota keluarga staf KBRI.
"Bagi mereka yang berada di luar kota Brasilia, surat suara disampaikan melalui pos. Penghitungan suara nanti akan dilakukan pada 9 Juli dan hasilnya dikirim ke KPU di Indonesia pada 14 Juli," katanya.
Berkaitan dengan Piala Dunia 2014 yang baru akan berakhir pada 13 Juli mendatang, ada 128 WNI yang memberi informasi kedatangan mereka ke PPLN Brazil.
Tapi dari jumlah tersebut tidak semuanya yang mengajukan permintaan untuk melakukan pemilihan di Brazil.
"Kalau mereka tidak ingin kehilangan hak pilih, mereka bisa melapor jauh-jauh ke KBRI sehingga nanti akan dikirimkan surat suara melalui pos," kata Mochammad Rizki menambahkan.
Pewarta: Atman Ahdiat dari Brasil
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014