Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Belanda menyerahkan hibah senilai ratusan juta euro sebagai perpanjangan program yang telah didanai sebelumnya untuk mendukung pendidikan dasar, pendidikan kejuruan dan pendidikan tinggi di Indonesia. Proses penyerahan bantuan dana pendidikan dari pemerintah Belanda dilaksanakan antara Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo, dengan Menteri Belanda untuk Kerja Sama Pembangunan, Agnes van Ardenne-Van der Hoeven, di Jakarta, Kamis. Agnes Van Ardenne dalam sambutannya mengemukakan tahun 2006 ini ada lima program yang disetujui untuk pendidikan dasar dana kejuruan dengan anggaran total sebesar 80 juta euro dan diharapkan tahun depan ditambah 60 juta euro.(Satu euro adalah Rp11.553) "Pemerintah Belanda sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan bantuannya untuk pendidikan tinggi mulai tahun 2007 dan seterusnya. Belanda kini menjadi donor bilateral terbesar untuk pendidikan di Indonesia. Kami akan mengintensifkan bantuan untuk pendidikan di Indonesia lewat kemitraan multi donor," katanya. 140 juta euro Paket program dan prakarsa baru untuk pendidikan dasar dan kejuruan untuk Pendidikan dasar dan kejuruan akan mencapai jumlah total sebesar 140 juta euro pada tahun 2007. Jumlah tambahan sebesar 5,5 juta euro dialokasikan untuk Stuned, program Beasiswa Belanda. Menurut Agnes Van Ardenne, bantuan tersebut akan menjadi suatu contoh baik bagi kerja sama antara berbagai badan kerja sama pembangunan Belanda dengan Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Indonesia. "Kami akan memperluas program pendidikan di Indonesia. Tetapi pendidikan dasar tidak cukup untuk membangun bangsa sehingga diperlukan juga sekolah menengah dan kejuruan yang dibutuhkan untuk pemenuhan kerja ," katanya. Ia mengatakan orang-orang berkualitas sangat dibutuhkan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. tidak hanya di Indonesia. Untuk membuat Indonesia maju dalam persaingan maka sangat dibutuhkan orang-orang berkualitas. "Karena itu, kita mempunyai niat yang jelas untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak hal yang harus dilakukan untuk mengajak anak-anak bersekolah dengan memperhatikan kesetaraan gender dan memberikan guru-guru berkualitas kepada murid," katanya. Sementara itu, Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan, Belanda sejak tahun 2006 telah mengirimkan menteri luar negeri yang memberikan pernyataan yang sangat bersahabat tentang Indonesia. "Setelah itu, secara nyata di follow up dengan bantuan-bantuan semakin membesar untuk dunia pendidikan dan sektor lain terutama pendidikan yang mendapatkan sangat besar. Saya baru saja mengunjungi Netherland bertemu dengan Menteri Pendidikan Belanda dan banyak antusiasme dari komunitas pendidikan tinggi di negara tersebut terhadap kerja sama pendidikan di Indonesia," katanya. Tujuan investasi utama di Asia adalah China dan Indonesia dan semakin jelas sebagai anggota masyarakat global dan harus berteman dengan negara-negara Indonesia, katanya. Bantuan pemerintah Belanda untuk pengembangan pendidikan anak usia dini ditujukan untuk membangun kapasitas keluarga miskin dalam berpartisipasi untuk pengembangan program ini yang diterapkan pada keluarga. Jumlah dana yang disalurkan oleh Netherland Minister for Development Cooperation yang disalurkan melalui International Bank for Reconstrunction and Development (IBRD) dan International Development Association (IDA) sebesar 25,3 juta dolar AS yang dilaksanakan mulai 1 Agustus 2006 hingga 30 Juni 2013. Selain itu, proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar untuk Provinisi Nusa Tenggara Timur proyek ini dibiayai oleh Netherland Minister for Development Cooperation melalui Asian Development Bank sebesar 28 .000 dolar AS waktu pelaksanaan mulai 1 Juli 2002 hingga 31 Desember 2008. Selanjutnya proyek Dutch Basic Education Support Program melalui IBRD sebesar 11,1 juta dolar proyek akan dilaksanakan pada 1 September 2006 hingga 30 September 2009 dengan komponen manajemen guru dan kualitas pendidikan, monitoring pendidikan dan sistem eveluasi serta adminisitrasi program. (*)
Copyright © ANTARA 2006