Saat ini sudah ada beberapa pulau di Sulawesi Selatan yang telah menikmati energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Makassar (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan menyatakan, persentase pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan termasuk tertinggi di Indonesia atau di atas rata-rata nasional.

"Pembangkit EBT itu untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) kapasitas terpasang saat ini mencapai 851,3 MW dan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 144 MW," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan Budiono di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, capaian tersebut menjadi pertanda keseriusan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bersama masyarakat setempat mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam pengadaan energi bersih
di lapangan.

"Saat ini sudah ada beberapa pulau di Sulawesi Selatan yang telah menikmati energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," katanya.

Pemanfaatan PLTS tersebut di Sulsel sudah dinikmati masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar, Pulau Kodingareng di Makassar, Pulau Tanamalala, dan Pulau Tanakekke di Kabupaten Takalar.

Baca juga: Geliat PLN UIP Sulawesi capai bauran EBT tertinggi
Baca juga: Bauran EBT capai 43 persen siap "manjakan" investor di Sulsel

Selain PLTS, PLN juga menghadirkan inovasi terbaru melalui SuperSUN yang merupakan inovasi dari PLN (Persero) yang menyediakan listrik ramah lingkungan di daerah terpencil melalui tenaga surya.

SuperSUN menggabungkan PV Rooftop dengan sistem penyimpanan energi baterai mikro (BESS) dan meteran alternatif.

"SuperSUN suatu perangkat listrik yang bervariasi sesuai kapasitas daya, 450 Volt Ampere (VA), 900 VA hingga 1.300 MW," katanya.

SuperSUN suatu program peningkatan rasio elektrifikasi dan peningkatan rasio desa berlistrik yang merupakan bagian program pemerintah dan PLN agar masyarakat bisa menikmati listrik dengan merata.

Saat ini telah terpasang 344 Unit SuperSUN yang tersebar di wilayah kepulauan di Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Bulukumba.

SuperSUN sendiri adalah pembangkit listrik karya anak bangsa yang ditenagai surya individual dengan daya 900 Volt Ampere (VA) dilengkapi kWh meter prabayar.

Baca juga: PLN bangun PLTS Hybrid kapasitas 1,3 MWp di Selayar
Baca juga: Rasio elektrifikasi Sulsel capai 98,7 persen

Sistem pembangkit ini terdiri dari PV Panel berkapasitas 440 Wp - 700 Wp dan baterai berkapasitas 2 kWh. Listrik sendiri merupakan faktor penting dalam peningkatan produktivitas masyarakat.

Hal itu dibenarkan salah seorang penerima manfaat di Kepulauan Kodingareng, Makassar, Jumriah.

"Dengan adanya superSUN ini, kami sudah bisa menambah produksi rumah tangga dengan berjualan es mambo. Sebelumnya, hanya menggunakan listrik diesel hanya untuk penerangan saja," katanya.

Baca juga: UGM kembangkan turbin angin, optimalkan EBT di daerah 3T
Baca juga: Dinas ESDM Maluku kaji pengembangan PLTB di Ambon
Baca juga: PLN EPI targetkan program GEV Tasikmalaya capai 100 hektare pada 2025

Ilustrasi penggunaan lemas pendingin dari pemanfaatan energi listrik inovasi SuperSUN memicu keluarga di wilayah pesisir dapat menambah penghasilan keluarga. ANTARA/HO-PLN UID Sulselrabar

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024