Rayakan HUT ke-43 tahun, MAPPI gelar webinar tentang optimalisasi aset

Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) menggelar webinar nasional dengan tema "Optimalisasi Aset dalam Pembentukan Kekayaan Negara" untuk merayakan hari jadi asosiasi yang ke-43 tahun sekaligus membahas optimalisasi aset negara yang masih dipandang sebagai isu sentral.

"Jadi di usia ke-43 ini, MAPPI sebagai asosiasi profesi ingin agar semangat dan optimisme dari para penilai ini dapat turut memberikan kontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas, menjadi negara maju pada tahun 2045," kata Ketua Umum DPN MAPPI Budi Prasodjo, dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Acara tersebut turut mengundang berbagai tokoh, regulator, akademisi, hingga mahasiswa untuk bersama-sama berdiskusi serta menggali lebih dalam potensi aset negara yang belum tergarap secara maksimal.

Ada Prof Ir Haryo Winarso (Guru Besar SAPPK ITB) untuk materi 'Tata Ruang: Land Value Capture dalam Fungsi Pengembangan Lahan', hingga Prof Dr Insukindro MA (Guru Besar FEB UGM) yang hadir untuk memberikan materi 'Ekonomika Properti: Nilai Aset dalam Pusaran Kepastian dan Ketidakpastian'.

Webinar tersebut juga membahas faktor penting dalam optimalisasi aset negara. Misalnya identifikasi aset, penilaian yang akurat, dan strategi pemanfaatan aset yang efektif.

Selain menggelar webinar, MAPPI juga berinisiatif untuk memberikan penghargaan “Lifetime Achievement Award” kepada empat tokoh yang telah berjasa di bidang masing-masing. Tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ir Benedictus Supriyanto Darmapuspita MSc, MAPPI (Cert.): Tokoh Pelopor Pengembangan Pendidikan

2. Ir Doli D Siregar MSc, FRICS, SCV, MAPPI (Cert.): Tokoh Pelopor Entrepreneurship Penilai

3. Saiful M Ruki SE, MBA, MAPPI (Cert.): Tokoh Pelopor Penilaian Bisnis

4. Drs Karsono Surjowibowo: Tokoh Pelopor Pengembangan Organisasi

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, MAPPI berharap dapat terus memperkuat komunitas penilai di Indonesia, serta meningkatkan standar profesionalisme dan kepercayaan publik terhadap profesi penilai.

Baca juga: PUPR dorong Mappi berinovasi dukung pengadaan lahan infrastruktur
Baca juga: Misbakhun katakan profesi penilai perlukan penguatan landasan hukum