Fokus regenerasi
Talenta menjanjikan dari para pebulu tangkis muda ini penting untuk diimbangi dengan program-program yang bisa mendukung mereka untuk mengembangkan diri dan berlaga di turnamen-turnamen yang lebih tinggi.
Menurut peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii, kunci utama dari regenerasi pemain adalah percepatan untuk mempersiapkan dan menempa junior dari segi fisik dan mental.
“Seharusnya ada layer-nya (dari pemain utama), yang dimana junior-junior pun (perlu adanya) percepatan (ke turnamen dan naik kelas),” kata Greysia saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Jadi, ketika kita masuk ke pertandingan, jika ada wakil Indonesia yang kalah, kita masih punya wakil lainnya seperti (tim) China, Jepang, dan Korea (Selatan). Jadi bisa bergantian juara, ini suatu persaingan yang sehat,” ujarnya menambahkan.
Hal yang sama juga pernah diutarakan oleh peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 Ricky Soebagdja. Ia menilai bahwa pembinaan dan percepatan regenerasi atlet-atlet muda diharapkan bisa mempersempit jarak (gap) antara pemain-pemain senior atau elite yang kini diandalkan untuk tampil di berbagai turnamen dan kejuaraan bergengsi dunia.
Demi mencapai target tersebut, Ricky mengatakan peran pelatih di setiap sektor menjadi krusial. Menurut Ricky, pelatih adalah sosok yang paling dekat dengan setiap atlet, mulai dari memonitor keseharian latihan, program latihan, hingga pengiriman turnamen.
Menurut Ricky, regenerasi pun harus fokus pada segi kualitas, bukan hanya kuantitas. Sehingga, jarak yang jauh dari pemain elite ke junior diharapkan bisa semakin rapat dan kompetitif.
Tidak mengherankan, ekspektasi yang begitu tinggi untuk para pemain di cabang olahraga ini memang sudah lahir sejak awal mereka berkompetisi.
Bulu tangkis, tak hanya menjadi salah satu cabang olahraga populer di tengah kalangan masyarakat Indonesia, juga telah menjadi tonggak kebanggaan bangsa.
Indonesia merupakan salah satu negara yang terbilang cukup konsisten untuk membawa pulang gelar di berbagai level, mulai dari turnamen individual, beregu, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade.
Dengan membawa semangat Sumpah Pemuda, besar harapan bagi para pemain muda dan baru Indonesia untuk menjaga konsistensi tersebut — menjaga rentetan prestasi menjadi sebuah tradisi yang terus dinanti.
Baca juga: Setelah WJC, Ubed ingin segera dipanggil ke Pelatnas Cipayung
Baca juga: PBSI: Piala Suhandinata awal baik untuk prestasi pemain junior
Baca juga: Pelatih apresiasi penampilan Isyana/Rinjani di final Suhandinata
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024