Di tengah tantangan yang dialami oleh para pemain di kelas utama, terutama pasca-Olimpiade Paris 2024, para pemain junior seakan dapat memberikan angin segar serta harapan baru, bahwa bulu tangkis Indonesia masih berada di jalan yang benar.
Masih terhitung beberapa pekan sejak skuad Garuda Muda membawa pulang Piala Suhandinata dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior Beregu Campuran 2024 di Nanchang, China.
Tim Merah-Putih membawa pulang piala tersebut usai mengalahkan tim tuan rumah sekaligus unggulan pertama dalam laga final dengan skor tipis 110-103.
Ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine bisa dibilang menjadi bintang pada laga final ini. Turun dua kali, Isyana/Rinjani total mengumpulkan 26 poin.
Di laga pertama melawan Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue, Isyana/Rinjani menang 22-15. Saat dimulai Indonesia sedang tertinggal 7-11 setelah Mutiara Ayu Puspitasari yang membuka laga menyerah dari Xu Wen Jing.
Di partai ketiga dan keempat, China mulai mengejar tapi tidak berhasil menyalip. Indonesia masih unggul 44-40.
Indonesia kembali melebarkan jarak di partai kelima. Anselmus Breagit Fredy Prasteya/Pulung Ramadhan mengakhiri paruh pertama dengan kemenangan 55-48 atas Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi.
Mutiara menebus kesalahan di partai kedua. Kembali berhadapan dengan Xu Wen Jing, juara Asia junior 2023 sukses melebarkan jarak poin 66-55.
Setelahnya, Indonesia makin tidak terkejar. Isyana/Rinjani, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana dan Moh Zaki Ubaidillah menjalankan tugas dengan baik.
Akhirnya Anselmus/Pulung memastikan kemenangan Merah-Putih Muda dengan skor 110-103.
Adapun gelar ini terasa istimewa karena diraih setelah melalui perjuangan yang tidak mudah, mengalahkan China di kandangnya.
Ini juga menjadi balasan sepadan di final tahun lalu. Saat itu, tim junior Indonesia ditundukkan China dengan skor 1-3 di Spokane, Amerika Serikat.
Gelar juara yang diraih Garuda Muda pada edisi 2024 juga menjadi yang kedua setelah sebelumnya pernah berjaya pada edisi 2019 silam. Saat itu di Kazan, Rusia, Indonesia kali pertama meraih gelar juara setelah menggalahkan China dengan skor 3-1.
Selain merebut Piala Suhandinata, Skuad Merah-Putih juga menambah dengan dua medali perunggu dari nomor individual. Dua medali dipersembahkan oleh Moh Zaki Ubaidillah (tunggal putra) dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine (ganda putri).
Perjuangan Ubed, sapaan akrab Zaki, harus puas menjadi semifinalis seusai langkahnya dihentikan wakil tuan rumah Wang Zi Jun 19-21, 20-22. Adapun Isyana/Rinjani dikalahkan pasangan Jepang, Ririna Hiramoto/Aya Tamaki dengan skor ketat, 21-23, 19-21.
“Pertama-tama terima kasih kepada PBSI yang telah memberikan dukungan kepada para atlet-atlet muda Indonesia. Tanpa adanya dukungan dari semua pihak para pemain bisa memberikan pembuktian dan mereka merupakan aset yang sangat menjanjikan di masa mendatang,” kata pelatih sektor tunggal putri Indonesia, Indra Wijaya, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
Selain itu, tepat satu hari sebelum hari Sumpah Pemuda, tiga wakil Indonesia keluar sebagai juara pada turnamen Indonesia International Challenge 2024.
Ganda putri anyar Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti naik podium seusai mengalahkan pasangan Taiwan Hung En-Tzu/Hsieh Pei Shan dengan skor 21-9, 21-16.
Lebih lanjut, ada ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu menjadi juara seusai menumbangkan rekan satu negaranya, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah dengan skor 21-13, 21-15.
Gelar terakhir dibawa pulang oleh ganda putra Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menang atas wakil Taiwan Lu Ching Yao/Wu Guan Xun melalui dua gim ketat 23-21, 23-21.
Ada juga tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari yang keluar sebagai runner up setelah menelan kekalahan dari Yataweemin Ketklieng (Thailand) di babak final dengan skor 21-18, 12-21, 16-21.
Baca juga: Tim bulu tangkis junior ungkap kesan usai menangi Piala Suhandinata
Baca juga: Ketenangan dan kekompakan kunci Indonesia raih Piala Suhandinata
Baca juga: Indonesia juara Piala Suhandinata 2024
Halaman selanjutnya: Fokus regenerasi
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024