Jakarta (ANTARA) - Memperingati semangat Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melalui inovasi dan dedikasi para insan muda telah memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional dan internasional. 

Berbagai capaian dan penghargaan telah diraih, salah satunya adalah penghargaan yang diterima oleh dua insan muda WIKA, Firman Bima Ariateja dan Halim Nuriza Arakhman, yang berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi The Asset Manager 2024. Ini melanjutkan prestasi tahun sebelumnya, di mana WIKA diwakili oleh Arya Pinandita dan Ahmad Yani sukses menjadi juara pertama.

The Asset Manager merupakan kompetisi antar pengelola aset negara yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Layanan Umum, serta Badan Usaha Milik Negara/Daerah. Kompetisi ini menguji kompetensi, pemahaman, dan kreativitas dalam mengoptimalkan aset negara. Lomba ini diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Keberhasilan ini diraih berkat inovasi mereka dalam optimalisasi aset berkelanjutan dengan pendekatan ramah lingkungan. Namun, perjalanan dua pria kelahiran 1993 dan 1994 dalam meraih prestasi ini tidaklah mudah. Firman dan Halim mengakui bahwa mereka menghadapi berbagai tantangan dalam menciptakan program inovasi yang diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik oleh LMAN.

“Harapannya, proyek inovasi yang kami susun dapat diimplementasikan secara nyata oleh LMAN. Kami telah melakukan kajian mendalam terkait poin-poin yang sesuai dengan tema tahun 2024, yaitu sustainability dan green building. Kami berharap kajian yang kami susun dapat diimplementasikan,” ujar Halim.

Ketentuan yang diberlakukan LMAN dalam kompetisi ini juga tergolong menantang. Para pemuda ini memerlukan tambahan waktu setelah bekerja dan pada akhir pekan untuk memenuhi ketentuan detail dalam periode kompetisi yang relatif singkat.

LMAN menginginkan analisis tertinggi dan terbaik (Highest and Best Use Analysis/HBU) mengenai skema pengembangan aset yang paling optimal, dengan mempertimbangkan pembangunan dan pengembangan aset berkonsep green building serta keberlanjutan lingkungan. 

Konsep pengembangan dapat dilakukan melalui renovasi atau pembangunan ulang (re-development), serta analisis lokasi dan tapak, aspek hukum, pasar, teknis, keuangan, dan aspek relevan lainnya.

“Waktu yang kami miliki sangat terbatas dari pendaftaran hingga final. Kami tidak hanya membuat ide konsep, tetapi harus mempertimbangkan banyak hal berdasarkan tahapan seperti analisis pasar, teknis, legal, keuangan atau bisnis, sosial, dan lingkungan. Namun, semua dapat dihadapi dengan baik berkat kerja sama tim yang solid dan mengesampingkan ego masing-masing,” ujar Firman.

SDM muda WIKA tersebut meyakini bahwa jika ide-ide program yang disusun tersebut diimplementasikan, akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara, membuka lapangan kerja, menurunkan emisi karbon, meningkatkan minat olahraga masyarakat sekitar dan membuat generasi muda semakin produktif.

Halim juga menambahkan bahwa kekompakan tim adalah kunci utama dalam mencapai kemenangan. Pria yang telah bergabung dengan WIKA sejak 2016 ini percaya bahwa generasi muda harus berani mengambil langkah baru untuk mencapai tujuan.

“Kami berharap apa yang telah kami capai dapat memotivasi rekan-rekan di WIKA dan teman-teman BUMN lainnya untuk terus memberikan kontribusi serta solusi terbaik dari bidang infrastruktur dan lainnya demi kemajuan bangsa dan negara,” imbuh Halim.

Diketahui bahwa inovasi yang mereka persembahkan berfokus pada pemanfaatan lahan terbengkalai untuk melestarikan keanekaragaman tumbuhan dan mendukung stabilitas ekosistem. Ide ini diangkat sebagai respons terhadap kebutuhan gaya hidup urban, di mana masyarakat Indonesia cenderung tertarik pada konsep ruang terbuka yang unik dan menarik.

Melalui semangat kolaborasi dan inovasi para pemuda terbaik, WIKA berkomitmen untuk terus menjadi agen perubahan dalam pembangunan berkelanjutan dan menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkarya demi kemajuan bangsa.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024