Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menggelar Pelatihan Tuberkulosis (TBC) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada 28 Oktober-1 November 2024 sebagai upaya meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan (nakes) dalam penanganan dan pengendalian penyakit TBC.
"Pelatihan ini merupakan salah satu strategi percepatan eliminasi TBC di Indonesia, yang saat ini menduduki peringkat kedua setelah India dalam jumlah kasus," kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin saat membuka Pelatihan TBC FKTP di Samarinda, Senin.
Baca juga: Dinkes Kaltim gandeng perusahaan tangani pasien tuberkulosis
Di Kaltim, hingga periode Januari-September 2024, capaian notifikasi kasus TBC baru mencapai 42 persen dari target estimasi 21.686 kasus, sementara angka keberhasilan pengobatan baru mencapai 78 persen.
"Hal ini menjadi tantangan dalam mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030," ujar Jaya.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kapasitas petugas TBC menjadi salah satu strategi kunci dalam percepatan eliminasi TBC.
Baca juga: Dinkes Kaltim temukan pengindap TBC 811 kasus selama Januari
Beberapa jenis pelatihan yang diamanatkan dalam peraturan tersebut antara lain pelatihan dasar program TBC, pelatihan TBC dengan akreditasi nasional, program magang, pelatihan manajemen program penanggulangan TBC bagi pengambil kebijakan, dan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan program.
"Melalui pendidikan dan pelatihan seperti ini, kita berupaya meningkatkan mutu, profesionalisme, dan kompetensi tenaga kesehatan di FKTP," katanya.
Baca juga: Dinkes Kaltim edukasi pentingnya gerakan hidup sehat
"Dengan peningkatan kompetensi nakes, diharapkan penanganan TBC di Kalimantan Timur dapat lebih optimal, sehingga kita dapat mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030," ujarnya.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024