Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan Rusia tidak ingin perang skala penuh terjadi di Timur Tengah, terutama setelah serangan udara Israel ke Iran.

Karenanya, Rusia meminta semua pihak menahan diri dan mencari cara damai yang siap Moskow fasilitasi, kata Dubes Tolchenov dalam arahan pers di Jakarta, Senin.

Tolchenov mengatakan ada pihak yang ingin memprovokasi Iran dan memulai perang skala penuh di kawasan tersebut.

Namun, dia sendiri juga meyakini bahwa tidak ada yang menginginkan lebih banyak korban jiwa dalam konflik di Timur Tengah itu.

Tolchenov juga menekankan pentingnya mencari solusi dari akar permasalahan dari konflik yang meluas di kawasan Timur Tengah tersebut.

“Kami tetap percaya bahwa yang terpenting adalah menerapkan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel,” katanya menambahkan. 

Dia melanjutkan bahwa Rusia meyakini bahwa negara Palestina harus diakui oleh PBB dan negara-negara lain seraya menegaskan bahwa rakyat Palestina harus memiliki hak untuk memiliki negara mereka sendiri.

Pada Sabtu dini hari (26/10), Israel melakukan serangan udara terhadap fasilitas militer Iran sebagai balasan atas serangan rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober.

Serangan rudal Iran pada 1 Oktober itu merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran pada Juli dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut bulan lalu.

Aksi saling serang antara Israel dan Iran meningkat setelah militer rezim Zionis mengebom Kedutaan Besar Iran di Suriah pada 1 April 2024 yang menewaskan sejumlah pejabat militer senior.

Iran menanggapi pengeboman itu dua minggu kemudian dengan meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan rudal balistik ke Israel.

Baca juga: Pejabat Palestina: Rusia dapat berperan penting stabilkan Timur Tengah
Baca juga: Lavrov: Jika Israel serang nuklir Iran, akan jadi provokasi serius


Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024