Jakarta (ANTARA) - Tokopedia dan ShopTokopedia terus berupaya untuk membantu pelaku usaha fesyen di Indonesia, termasuk anak muda, guna mendorong kemajuan perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal lewat berbagai inisiatif yang sejalan dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda.

Hari ini atau tanggal 28 Oktober 2024, Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda yang berisikan ikrar kebangsaan di tahun 1928 untuk menyatukan keyakinan para pemuda bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan mereka adalah Indonesia.

Sejalan dengan nilai tersebut, Tokopedia dan ShopTokopedia mencoba menyeleraskannya lewat berbagai inisiatif guna mendorong kolaborasi dan gotong royong untuk membantu pelaku usaha fesyen, termasuk anak muda, untuk memulai dan membangun bisnis mereka. Mulai dari menghadirkan program "Beli Lokal" hingga "Melokal Dengan Batik".

Baca juga: Rayakan Hari Batik Nasional, Tokopedia dukung UMKM lewat kampanye

"Tokopedia dan ShopTokopedia, kami senantiasa membantu para pelaku usaha di Indonesia, termasuk anak muda yang mau mulai membangun usaha di era digital saat ini untuk meningkatkan perekonomian di tanah air," kata Head of Comms. Tokopedia and TikTok E-Commerce Aditia Grasio Nelwan dalam gelaran wicara daring di Jakarta, Senin.

"Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini temanya adalah Maju Bersama Indonesia Raya, hal itu mengusung pesan tentang kolaborasi dan kami senantiasa berkolaborasi dengan para pelaku usaha termasuk pelaku usaha di bidang fesyen," sambungnya.

Tokopedia dan ShopTokopedia menghadirkan program "Beli Lokal", yakni program kerja sama dengan pemerintah untuk memberikan etalase khusus bagi jenama lokal, termasuk produk fesyen, agar menjadi pilihan masyarakat. Produk-produk di Beli Lokal telah dikurasi secara khusus dan hanya boleh diisi oleh produk lokal.

Baca juga: Tokopedia fasilitasi produk pertanian agar mudah dijangkau konsumen

Ada juga program "Melokal Dengan Batik" yang bekerja sama dengan pemerintah, institusi pendidikan, kreator, dan lembaga keuangan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perajin serta UMKM batik.

"Dua program khusus pelaku usaha lokal ini berdampak cukup positif, kami mengapresiasi sekali anak-anak muda yang berani untuk memulai usaha," kata Aditia.

Dua jenama fesyen lokal, yaitu Dama Kara dan Batik Paduka membagikan manfaat yang mereka dapatkan setelah terlibat dalam program-program tersebut, salah satunya kenaikan omzet penjualan.

Baca juga: Kemenkop UKM gelar Modest Fashion Month dukung industri fesyen lokal

"Kita mulai terbantu dengan Tokopedia, pertumbuhan kita sampai 220 persen," kata Nurdini Prihastiti selaku pemilik Dama Kara.

"Saat ini Batik Paduka bekerja sama dengan 70 karyawan, 70 persennya adalah anak muda yang berasal dari masyarakat sekitar, dan penjualan kami naik hingga 70 persen," kata pemilik Batik Paduka Ardi Sanjaya.

Tidak semata-mata berbisnis, jenama Dama Kara juga mengajak komunitas berkebutuhan khusus untuk berkolaborasi bersama dalam koleksi busana mereka. Kegiatan tersebut dilakukan guna memberikan kesempatan kepada komunitas berkebutuhan khusus bahwa mereka juga dapat berkontribusi dalam banyak hal, salah satunya kontribusi di bidang kreatif dan fesyen.

Baca juga: Delapan jenama fesyen lokal tampil di pameran dagang Coterie New York

"Kita membuat batik dengan motif yang lebih simple, model pakaiannya juga lebih versatile, kita merangkul juga teman-teman berkebutuhan khusus," kata Nurdini.

Dia menambahkan, "Kita juga support terapi menggambar untuk teman-teman berkebutuhan khusus, dan hasil menggambarnya kita angkat ke dalam koleksi non batik Dama Kara, kita berkolaborasi dengan mereka".

Terbaru, Nurdini mengatakan pihaknya tengah dalam proses membuat sebuah yayasan bernama "Dama Kara Foundation" untuk merangkul lebih banyak lagi komunitas berkebutuhan khusus. Dia pun mulai menginisiasi fesyen berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah kain untuk diolah menjadi produk fesyen lainnya.

"Tokopedia dan ShopTokopedia sangat mengapresiasi anak muda pelaku usaha (seperti pemilik Dama Kara dan Batik Paduka) yang berani memulai dan membangun bisnis, serta memberdayakan komunitas, khususnya yang juga anak muda," kata Aditia.

Baca juga: Desainer di Bali pamerkan busana dari kain sisa tekan limbah

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024