Ini yang perlu menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh elemen bangsa untuk senantiasa hadir dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia dalam mengarungi masa depan nanti

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah bersama masyarakat berperan penting dalam mendorong potensi kreatif Gen Z demi menyiapkan mereka sebagai generasi yang kompeten dan adaptif sehingga mampu menggerakkan roda masa depan bangsa.

"Ini yang perlu menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh elemen bangsa untuk senantiasa hadir dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia dalam mengarungi masa depan nanti," ujar Wamen Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi, dalam diskusi FMB9 di Jakarta, Senin.

Indonesia diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi pada 2045 dengan Generasi Z (Gen Z) bakal memainkan peran vital sebagai mayoritas angkatan kerja produktif yang diharapkan mampu menggerakkan perubahan serta kemajuan bangsa.

Dalam upaya menyongsong puncak bonus demografi itu, ia menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Sinergi lintas sektor sangat diperlukan seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan ekonomi.

Baca juga: Sosiolog UI paparkan peran pola asuh perempuan wujudkan Generasi Emas

"Karena tantangannya mungkin saja akan lebih berat, tapi bersama-sama kita akan mencoba untuk menghadapi tantangan tersebut," katanya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pemuda Indonesia kini menguasai sekitar 62 persen dari total struktur kependudukan. Kondisi ini membuat mereka menjadi potensi kekuatan utama dalam menggerakkan roda masa depan bangsa.

Namun, dominasi jumlah saja tak cukup. Menurut Dzulfikar, anak-anak muda Indonesia perlu dibekali dengan berbagai kemampuan inti, seperti kesiapan pendidikan yang kuat, pengetahuan yang relevan, keterampilan yang sesuai, serta jejaring yang luas untuk mendukung perkembangan mereka.

Menurutnya, saat ini generasi muda tidak hanya dipandang sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai produsen. Gen-Z, yang dikenal sebagai 'digital native,' memiliki kreativitas dan inovasi tinggi, serta respon yang cepat terhadap perubahan zaman.

"Kita perlu menaruh kepercayaan penuh pada generasi muda, kepercayaan ini tak berdiri sendiri, mereka tetap membutuhkan pendampingan yang bijak dan dukungan yang konsisten, agar mereka selalu berada di jalur yang benar dan mampu memaksimalkan potensi mereka demi masa depan bangsa," katanya.

Pemerintah sendiri telah melakukan upaya konkret untuk mempersiapkan Gen Z melalui sejumlah program.

Salah satu contohnya adalah Kementerian PMI telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Jerman dalam skema government to government untuk memberikan pelatihan keterampilan dan bahasa bagi calon pekerja migran.

"Pelatihan ini tidak hanya menyiapkan Gen Z untuk bekerja di luar negeri, tetapi juga memberikan mereka pengalaman global yang berharga," kata Dzulfikar.

Baca juga: Menteri Kependudukan prioritaskan penurunan stunting dalam programnya

Baca juga: BBS tingkatkan berbahasa cerdas untuk generasi emas di Sulut

Baca juga: Wantimpres: Perlu generasi muda terampil untuk Indonesia Emas

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024