New York (ANTARA News) - Menyusul langkah MasterCard Inc., pesaingnya Visa mengumumkan Rabu bahwa pihaknya berencana untuk merestrukturisasi organisasinya untuk menciptakan perusahaan baru dan kemudian menjual saham dalam penawaran saham perdana (IPO), Langkah tersebut seperti dilaporkan XFN-ASIA diumumkan Visa, operator sistem pembayaran kredit konsumen terbesar dunia, yang berkantor pusat di San Francisco, mengikuti langkah MasterCard pada Mei lalu untuk go public. Sejak melaksanakan IPO, saham penerbit kartu nomor 2 MasterCard melonjak dari harga pada hari pembukaan yang sebesar 46 dolar. Mereka begitu kuat sehingga sejumlah analis menurunkan nilai saham itu pada pekan ini dengan mengatakannya overvalue. Pada Rabu, mereka turun 2,41 dolar atau 3,35 persen, menjadi 69,50 dolar di Bursa Efek New York. Visa yang merupakan asosiasi yang dimiliki bank, pada awalnya mengatakan pihaknya tidak akan mengikuti langkah MasterCard dan, sebaliknya, mengupayakan untuk menambah direktur independen dalam dewan dan memodifikasi peraturan operasinya. Perusahaan tidak mengatakan dalam pengumumannya mengapa mereka mengubah pandangan itu. "Ini merupakan waktu yang tepat dalam sejarah Visa untuk melaksanakan transisi ini -- kami terus akan menjadi pemimpin dalam industri pembayaran, strategi pertumbuhan dan pasar yang sedang tumbuh kami sukses, dan pertumbuhan potensi dalam industri pembayaran global hebat sekali," kata William I. Campbell, chairman dewan Visa International dalam sebuah pernyataan. "Kami berharap bahwa struktur baru itu akan mempercepat pertumbuhan Visa dan menempatkan kami dalam pelayanan yang lebih baik kepada institusi keuangan dan merchant kami." Visa mengatakan restrukturisasi itu akan meningkatkan efisiensi secara organisasi, menyelesaikan klaim hukum tertentu yang ada di sejumlah pasar, dan meningkatkan akses ke modal. Pengumuman itu tidak merinci masalah hukum itu, namun sejumlah merchant besar dan asosiasi perdagangan ritel telah mengajukan tuntutan terhadap Visa USA dan MasterCard mengenai fee yang mereka kenakan untuk transaksi kartu kredit yang sedang diproses, dengan mengatakan bahwa perusahaan kartu itu telah berkolusi untuk menghindari persaingan dan mengenakan fee yang terlalu tinggi. Visa mengatakan bahwa setelah restrukturisasi itu selesai, pihaknya akan mulai memproses IPO dan mendaftarkan sahamnya di bursa efek utama. Mereka mengharapkan sebagian besar saham di perusahaan yang baru direorganisasi itu akan dijual ke publik. Penawaran saham kemungkinan dilakukan dalam 12 hingga 18 bulan, kata Peter Hawkins, kepala komite restrukturisasi Visa ketika melakukan conference call dengan pers Rabu. Dewan enam wilayah Visa dan Visa International dengan suara bulat menyetujui rencana itu, yang kini menjadi subyek untuk disetujui anggota Visa dan otoritas regulator, kata Visa. Visa Europe akan menjadi pemegang saham minoritas dalam perusahaan global itu, dan Visa Inc. akan memiliki kepemilikan saham minoritas di Visa Europe. Sebagai bagian dari restrukturisasi, dewan Visa Inc.`s akan terdiri dari mayoritas direktur independen. Pencarian untuk direktur independen dan chief executive officer untuk Visa sedang berjalan. Terdapat 1,4 miliar kartu pembayaran Visa di seluruh dunia, kata perusahaan itu. Ditambahkannya, produk Visa kini menghasilkan lebih dari empat triliun dolar dalam volume penjualan di seluruh dunia. Visa telah diterima di lebih dari 24 juta lokasi di seluruh dunia termasuk satu juta ATM. MasterCard, yang berkantor pusat di Purchase, N.Y., memiliki 750 juta kartu di seluruh dunia, dengan total volume penjualan kotor mencapai 1,7 triliun dolar pada 2005.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006