Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut sebanyak 28 titik panas atau hotspot terpantau di sejumlah wilayah di Sumatera Utara.
"Titik panas tersebut terpantau berdasarkan pantauan sensor medis yakni Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20," kata Prakirawan BBMKG Wlayah I Medan Fauziah Fitri Damanik di Medan, Senin.
Sebanyak 28 titik panas tersebut masing-masing terpantau satu titik di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, delapan titik di Kecamatan Batang Onan, dan satu di Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawan Utara.
Kemudian satu titik panas di Kecamatan Batang Lubu Sutan, sembilan di Kecamatan Huristik, dua titik di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas, dua titik di Kecamatan Siborongboroang, satu titik di Kecamatan Pangribuan, satu titik di Kecamatan Pahaejae, satu titik di Kecamatan Garoha Kabupaten Tapanuli Utara, serta satu titik di Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba.
Sementara terkait cuaca di Sumatera Utara, pada Selasa (29/10) pagi rata-rata cerah berawan.
Siang dan sore hari berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Sumatera Utara.
Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah Deli Serdang, Binjai, Medan, dan Serdang Bedagai.
Malam hari berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat di Labuhanbatu Selatan.
Dini hari berawan dan berpotensi hujan ringan di Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Langkat, Nias Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara.
Suhu udara rata-rata 14-34 derajat Celcius, kelembaban udara 69-98 persen dan angin berhembus dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 3-6 km/jam.
"Waspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah lereng timur, pegunungan dan pantai timur Sumatera Utara yang dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologi lainnya," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan waspada suhu panas mencapai 38,4 derajat Celcius
Baca juga: Nias Barat diguncang gempa magnitudo 4,2
Pewarta: Juraidi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024