Skema murur juga mengurangi tingkat kelelahan jamaah, khususnya jamaah lansia, risti, dan disabilitas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan penerapan skema murur terbukti efektif mengatasi beragam persoalan haji, mulai dari kepadatan jamaah, keterlambatan angkutan transportasi, hingga ramah lansia karena mengurangi tingkat kelelahan jamaah Haji 2024 berusia lanjut.
"Pelaksanaan murur terbukti cukup efektif menanggulangi permasalahan tersebut sehingga pada pukul 07:37 waktu Arab Saudi wilayah Muzdalifah sudah steril dari jamaah," kata Nasaruddin dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI mengenai evaluasi penyelenggaraan Haji 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Di samping mengurangi tingkat kelelahan jamaah lansia, Nasaruddin mengatakan hal serupa juga berlaku terhadap jamaah risiko tinggi (risti) atau jamaah yang berpotensi mengalami sakit serta jamaah haji yang merupakan penyandang disabilitas.
"Skema murur juga mengurangi tingkat kelelahan jamaah, khususnya jamaah lansia, risti, dan disabilitas," kata dia.
Baca juga: Prabowo ingin buat perkampungan khusus jamaah Indonesia di Tanah Suci
Baca juga: Menag paparkan penyebab layanan haji 2024 sangat memuaskan
Diketahui murur adalah pergerakan jamaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah, lalu menuju ke Mina saat puncak haji. Jamaah diberangkatkan dari Arafah setelah Maghrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.
Murur secara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraan Haji 2024. Terobosan itu berhasil mempercepat proses mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina.
Dalam kesempatan yang sama, Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa terdapat sebanyak 51.899 jamaah haji yang mengikuti skema tersebut.
"Jamaah haji yang mengikuti skema murur sebanyak 51.899 jamaah atau sekitar 24,3 persen," ucap dia.
Secara umum, menurut Nasaruddin, penyelenggaraan Haji 2024 terbilang baik. Hal itu juga tampak dari pelayanan konsumsi yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Layanan konsumsi tahun ini disediakan sebanyak 27 kali di Madinah, 84 makan di Mekkah, dan 15 kali makan di Armuzna, serta 1 snack berat di Muzdalifah. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, layanan konsumsi tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 12 kali," kata dia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024