Batam (ANTARA News) - Pemerintah meyakini produk ponsel lokal akan mendominasi pasar dalam lima tahun mendatang.
"Lima tahun kedepan, saya prediksi ponsel buatan Indonesia bisa sampai 80 persen di pasaran," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi, di Batam, Jumat (4/7).
Nilai impor ponsel pada 2013 yakni mencapai 62 juta unit, sementara nilai impor ponsel sejak Januari - Juni 2014 tercatat sudah mencapai 27 juta unit.
Meski demikian dengan hadirnya produk ponsel lokal, dia optimistis volume impor ponsel bisa ditekan hingga 10 persen pada tahun ini. "Kalau sebulan bisa diproduksi 500 ribu unit, maka setahun enam juta unit. Itu kan sudah hampir 10 persen dari volume impor tahun lalu," katanya.
Dia memastikan bahwa permintaan produk ponsel akan selalu bertambah setiap tahunnya. Bahkan saat ini, Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar nomor empat bagi produsen ponsel dan tablet di dunia. Untuk itu, pihaknya pun mendorong para investor untuk berinvestasi membuat pabrik pembuatan ponsel di Tanah Air.
Pihaknya memperkirakan dalam lima tahun mendatang akan ada 10 - 12 ponsel bermerek lokal dan 80 hingga 100 industri komponen ponsel sehingga diprediksi ponsel lokal bisa merajai pasar dalam negeri sampai 70 hingga 80 persen.
Dirinya optimistis setelah melihat kerja sama PT Sat Nusapersada Tbk dan PT Tata Sarana Mandiri (TSM) yang telah menelurkan ponsel pintar lokal bermerek Ivo. Ivo merupakan handphone 4G pertama yang dibuat oleh anak bangsa. Produk ini nantinya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ponsel dalam negeri.
Dengan harga berkisar Rp2 juta, Direktur PT TSM Sam Ali optimistis ponsel tersebut akan laris manis. "Bila dibandingkan dengan ponsel 4G merek lainnya, mana ada yang harganya dibawah Rp7 juta? Tapi kami menawarkan dengan kisaran harga Rp2 jutaan. Ini sesuatu yang luar biasa,"kata Sam.
Selain untuk pasar lokal, pihaknya juga akan berekspansi ke beberapa negara lain di akhir 2014, seperti Thailand, Myanmar, Pakistan dan India.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014