Jakarta (ANTARA) - PT Siemens Indonesia mempercepat kesiapan digital industri oleokimia berbasis kelapa sawit guna mendukung target Pemerintah Indonesia mencapai swasembada pangan dalam 4-5 lima tahun mendatang.

Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia Surya Fitri dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan dalam rangka percepatan tersebut, pihaknya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART).

Menurut dia, nota kesepahaman tersebut menandai dimulainya kolaborasi strategis yang bertujuan untuk menyederhanakan, mempercepat, dan meningkatkan skala transformasi digital SMART, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan kompetitif.

"Dengan peningkatan produksi dari produk minyak kelapa sawit dan minyak nabati lain diharapkan dapat mendukung target dari Pemerintah Indonesia untuk swasembada pangan dan energi dalam waktu empat sampai lima tahun mendatang," ujarnya.

Penandatanganan dilakukan Surya Fitri, Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia, dan Herriadie Mochtar, Head of Engineering and Project Management SMART.

Surya melanjutkan pihaknya meyakini bahwa transformasi digital akan memungkinkan bisnis untuk menawarkan pengalaman konsumen yang disesuaikan dengan preferensinya.

"Kami mendukung SMART untuk mempercepat kesiapan digital dalam proses manufaktur dan memungkinkan mereka untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi Industri 4.0," sebutnya.

Adapun bidang utama kolaborasi MoU meliputi pertukaran data dan wawasan bisnis untuk mengarahkan perusahaan dalam proses transformasi digital; memberikan konsultasi serta panduan yang akan menentukan peta jalan transformasi digital yang komprehensif dan dapat ditindaklanjuti; dan menjajaki kolaborasi strategis dalam implementasi proyek.

Selain itu, tambah Surya, karyawan SMART memiliki kesempatan meningkatkan keterampilannya sebagai bentuk upaya merangkul perubahan digital di setiap tahapan pertumbuhan perusahaan melalui program pelatihan SITRAIN yang dikembangkan Siemens.

Baca juga: Ekspor oleokimia bisa mencapai 54 miliar dolar AS pada 2030

Sementara itu, Herriadie mengatakan penyempurnaan peta jalan merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan transformasi perusahaan.

"Peta jalan ini merupakan sebuah rencana lengkap yang mencakup segala hal mulai dari inisiasi uji coba hingga pengembangan tujuan akhir, dalam beberapa fase dan tahapan, dengan tinjauan secara berkala dan peningkatan skala dari setiap pencapaian," ujarnya.

Herriadie menambahkan dengan kerja sama di bawah MoU transformatif tersebut, Siemens akan membantu perusahaan meningkatkan daya saing dan pangsa pasar sekaligus berkontribusi pada tujuan ketahanan pangan dan keberlanjutan Indonesia.

"Kemitraan ini sejalan dengan ambisi kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab," sebutnya.

Baca juga: Siemens perkuat insinyur Indonesia lewat program Inisiatif Universitas

Baca juga: Pertamina-Siemens Energy siap wujudkan transisi energi berkelanjutan

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024