Salvador (ANTARA News) - Pelatih Belanda Louis van Gaal menyatakan timnya tidak meremehkan Kosta Rika namun menegaskan kepercayaan diri timnya tengah tinggi.

Van Gaal mengatakan bahwa finalis Piala Dunia tiga kali itu tidak akan menganggap sebelah mata pembunuh raksasa dari Amerika Tengah yang mencapai perempat final untuk pertama kalinya itu.

Dia mengisyaratkan bahwa Belada yang sudah menang empat kali di Brasil ini sia mempertimbangkan tempat di final di tengah upayanya memburu gelar juara Piala Dunianya yang pertama.

"Tidak. tidak. tidak. Saya tidak merasa ada pikiran meremehkan Kosta Rika," kata Van Gaal kepada wartawan di Salvador seperti dikutip AFP.

"Saya ingin mengatakan bahwa para pemain mempertimbangkan bahwa ini menjadi tahap paling penting dan mereka akan memburu tujuan mereka. Dan tujuan itu bukan hal yang ingin kami sepelekan."

Gelandang yang lagi cedera Nigel de Jong berkata, "Jika Kosta Rika sudah sejauh ini, pasti ada apa-apanya. Mereka melakukan itu dengan gairah, kepercayaan diri dan keyakinan.

"Mereka akan bermain tanpa beban sehingga kami tak akan menganggap mereka remeh atau menyepelekan mereka," tegas dia seperti dikutip AFP.

'Los Ticos' jelas layak dipertimbangkan serius setelah menjuarai grup yang di dalamnya termasuk tiga mantan juara dunia yakni Italia, Inggris dan Uruguay serta mengalahkan juara Euro 2004 Yunani pada 16 Besar.

Namun van Gaal mengatakan kepercayaan diri tengah meningkat dalam skuatnya setelah tiga kali bangkit untuk menang termasuk menang 2-1 pada menit-menit terakhir melawan Meksiko pada babak 16 Besar.

"Gol kami selalu untuk memenangkan kejuaraan dunia," kata sang pelatih. "Kami bukan tim yang fantastis tetapi kami sebuah tim yang sulit untuk dikalahkan dan saya yakin itu akan naik, terus naik, termasuk ke final."

Van Gaal mengakui bahwa akan sangat sulit untuk menggantikan De Jong, yang adalah seorang pemain dengan fisiknya bisa mengintimidasi lawan di lapangan tengah.

Namun dia terkesen oleh penampilan veteran playmaker Wesley Sneijder yang mencetak gol ke gawang Meksiko dan merupakan salah satu dari pemain senior yang mengambil peran kepemimpinan di lapangan.

"Kami mampu bangkit pada dua kesempatan karena tahu adu penalti akan tidak adil," kata van Gaal, menunjuk pertandingan melawan Meksiko dan Australia.

"Jika kami ketinggalan, dalam beberapa kasus kami mengoreksi situasi tiga kali pada Piala Dunia ini, oleh karena itu saya kira kami bisa tetap yakin, dengan segala hormat."

Dia menambahkan, "Saya selalu mengatakan ini bukan tim yang paling fantastis namun 23 pemain terbaik yang akan menjuarai Piala Dunia ini. Kami mampu mencapai hasil-hasil yang luar biasa...sekalipun kami kalah, tim Belanda akan bertarung setiap menit untuk menjadi juara dunia."


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014