Langkah yang diambil tunggu tanggal mainnya. Kita sudah hitung itu semua."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung optimistis volume BBM bersubsidi pada tahun ini tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan sebesar 46 juta kiloliter, melalui berbagai upaya pengendalian.

"Kuota 46 juta kiloliter itu tidak akan bisa dipenuhi kalau kita tidak melakukan langkah apapun," katanya di Jakarta, Kamis malam.

Chairul mengatakan pemerintah akan melahirkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi, sehingga volume tetap terjaga dan tidak melebihi angka 46 juta kiloliter pada akhir tahun.

"Langkah yang diambil tunggu tanggal mainnya. Kita sudah hitung itu semua," ujarnya.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan berbagai upaya untuk menjaga konsumsi premium dan solar bersubsidi harus mulai dilakukan, untuk itu koordinasi antar kementerian terkait sangat penting.

"Ini harus diupayakan dengan berbagai kebijakan. Pemerintah melalui dirjen migas harus turun tangan juga. Nanti kita bahas dengan mereka," ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina memprediksi volume BBM bersubsidi pada akhir tahun akan melampaui kuota, yaitu hingga 47 juta kiloliter, apabila tidak ada upaya lebih dari pemerintah untuk menjaga konsumsi BBM.

Hingga 31 Mei 2014, realisasi penyaluran BBM bersubsidi telah mencapai 18,98 juta kiloliter atau tumbuh sekitar 0,7 persen dibandingkan dengan realisasi penyaluran periode yang sama tahun lalu sebesar 18,84 juta kiloliter.

Realisasi penyaluran premium mencapai 12,04 juta kiloliter atau relatif sama dengan 2013 dan solar mencapai 6,54 juta kiloliter atau sekitar 4,3 persen lebih tinggi dari 2013 yang berjumlah 6,27 juta kiloliter. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014