Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia turut aktif dalam upaya mengatasi krisis iklim yang semakin mendesak.
Inisiatif yang digagas oleh komunitas Penjaga Laut, EcoDefender, dan Yayasan EcoNusa ini berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, swasta, hingga komunitas. Beragam kegiatan dilakukan, seperti penanaman mangrove, pembersihan pantai, dan edukasi mengenai dampak perubahan iklim.
"AMJI 2024 bukan sekadar aksi seremonial, tetapi gerakan nyata yang melibatkan partisipasi aktif dari ribuan pemuda," ujar Erwin Falufi Irianti, Koordinator Nasional Penjaga Laut dalam keterangannya pada Minggu.
Ia menambahkan bahwa aksi ini menjadi wadah bagi pemuda untuk menyalurkan kepedulian terhadap lingkungan dan turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan bumi.
Sebagai negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kondisi ini diperparah oleh tingginya tingkat kerusakan lingkungan dan eksploitasi sumber daya alam.
Bustar Maitar, CEO Yayasan EcoNusa, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi masalah ini. "Perubahan iklim adalah ancaman nyata bagi kita semua. Kita harus bertindak sekarang sebelum semuanya terlambat," kata dia menegaskan.
Sebagai puncak dari rangkaian acara AMJI 2024, Parade Monster Plastik akan digelar di lima kota besar pada akhir Oktober ini. Parade ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya sampah plastik sekali pakai yang menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan.
"Monster plastik menjadi simbol dari ancaman sampah plastik yang semakin menggunung. Melalui parade ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dan mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan," ujar salah satu penyelenggara.
AMJI 2024 telah membuktikan bahwa pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mengatasi krisis iklim. Aksi nyata yang dilakukan oleh ribuan peserta menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi.
Baca juga: Legislator nilai DPR harus perjuangkan UU tentang krisis iklim
Baca juga: Penerima penghargaan FAO bukti kontribusi perempuan atasi krisis iklim
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
