Shenzhen, China (ANTARA) - Shenzhen, pusat teknologi yang terletak di Provinsi Guangdong, China, membuka tiga kantor khusus untuk memprioritaskan pengembangan industri kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), serta obat-obatan dan peralatan medis.

Pemerintah Kota Shenzhen mengatakan akan memilih pejabat-pejabat muda berkaliber tinggi untuk mengisi tiga kantor tersebut, yang akan beroperasi secara relatif independen dari struktur pemerintahan yang ada.

Sebagai rumah bagi sejumlah perusahaan teknologi seperti Huawei dan DJI, Shenzhen telah memprioritaskan pengembangan industri-industri baru, dengan sektor AI, NEV, dan biomedis menjadi beberapa mesin pendorong ekonomi yang paling menjanjikan.

Wakil Direktur Kantor industri NEV Tang Shangxing mengatakan bahwa pihakmya akan bekerja untuk mendorong pengemudian cerdas, termasuk mempromosikan izin mengemudi untuk kendaraan dengan tingkat otonomos L3 atau lebih tinggi, serta memfasilitasi ekspor mobil dari kota itu.

Shenzhen merupakan lokasi sejumlah produsen NEV terkemuka, termasuk BYD. Pada 2023, output NEV Shenzhen melampaui 1,73 juta unit, melonjak 104,2 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Shenzhen juga membentuk lima dana industri dengan total 16,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.192) atau sekitar 2,32 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.593) untuk mendukung sektor biomedis di kota ini, menurut kantor industri obat-obatan dan peralatan medis.

Nilai tambah industri biomedis Shenzhen mencapai 13 miliar yuan pada paruh pertama 2024, naik 10,6 persen (yoy).

Kota tersebut juga menetapkan sektor AI sebagai fokus untuk percepatan pembangunan, dengan kantor industri AI yang baru didirikan menjanjikan akan menciptakan lebih banyak skenario dalam penerapan AI.

Pada 2023, nilai output industri AI di Shenzhen melampaui 300 miliar yuan, meningkat 21,1 persen (yoy).

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024