Simpang Empat,- (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Sumatera Barat, Ekadiana Oktavia, memastikan ketersediaan pangan pada pekan keempat Oktober 2024 di daerah itu mencukupi.



"Tidak ada kendala antara kebutuhan dan ketersediaan. Komoditi pangan masih mampu memenuhi kebutuhan yang ada," kata Ekadiana di Simpang Empat, Minggu.



Ia mengatakan, adapun jenis pangan yang tersedia itu adalah beras mencapai 2. 443, 45 ton. Dengan produksi lokal 1.933,25 ton dan ketersediaan beras dari luar daerah sebanyak 510,20 ton. Sedangkan kebutuhan 800, 05 ton.



Beras dari luar daerah yang tersedia di Pasaman Barat berasal dari Padang, Palembang, Medan Sumatera Utara, Pasaman dan Bulog.



Ketersediaan jagung 4.520, 50 ton dengan kebutuhan 3,56 ton, ketersediaan cabe rawit 15,75 ton dengan kebutuhan 9,60 ton. Dengan produksi lokal 11, 25 ton dan dari luar daerah 4,50 ton.



Cabai sebanyak 80,30 ton dengan kebutuhan 73,80 ton yang berasal dari produksi lokal 3 ton dan dari luar daerah 50,30 ton.



Bawang putih tersedia saat ini 19,75 ton dengan kebutuhan 10,94 ton yang banyak berasal dari Solok, Bukittinggi dan Alahan Panjang.



Bawang merah yang tersedia 43,50 ton dengan kebutuhan 39,18 ton. Bawang merah ini banyak datang dari Bukittinggi, Alahan Panjang dan Sungai penuh.



Kemudian daging sapi tersedia 26,25 ton dengan kebutuhan 4,09 ton berasal dari lokal 25 ton dan dari luar daerah sebanyak 1,25 ton



Daging ayam tersedia 90,89 ton dengan kebutuhan 74,75 ton yang berasal dari produksi lokal 22,50 ton dan dari luar daerah 68,39 ton



Selanjutnya telur ayam tersedia 115 ton dengan kebutuhan 62,10 ton yang berasal dari produksi lokal 90 ton dan dari luar daerah 20 ton.



"Untuk gula pasir tersedia 185,35 ton ton dengan kebutuhan 106,98 ton dan minyak goreng tersedia 120,50 ton dengan kebutuhan 54, 97 ton," sebutnya.



Pihaknya juga terus memantau harga pangan yang lainnya setiap hari di semua pasar yang ada di 11 kecamatan untuk memastikan kestabilan harga.



"Jika harga melonjak maka akan diadakan gelar pangan murah untuk membantu masyarakat sehingga pedagang tidak seenaknya menaikkan harga," katanya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024