Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat 45 poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp11.872 per dolar AS.

"Cukup suksesnya lelang obligasi euro yang diterbitkan pemerintah Indonesia memberi sinyal masih besarnya minat investor asing untuk menempatkan dananya di aset keuangan Indonesia," kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir.

Ia menambahkan Indonesia mendapatkan dana satu miliar euro dengan suku bunga yang cukup rendah (2,875 persen) dan kondisi itu memberikan sentimen positif pada rupiah.

Sementara dari faktor eksternal, ia melanjutkan, harga minyak dunia yang cenderung mulai menurun telah meredakan kekhawatiran investor terhadap defisit anggaran dan defisit transaksi berjalan pemerintah.

"Meski demikian, penguatan mata uang rupiah cenderung terbatas menyusul data non-farm payroll dan tingkat pengangguran AS mencatatkan perbaikan di sektor tenaga kerja AS," katanya.

Ia menambahkan, pasar keuangan saat ini sedang menantikan perubahan pesan dari bank sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) merespons data tenaga kerja yang membaik.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini (4/7) tercatat rupiah bergerak menguat menjadi Rp11.887 per dolar AS dibandingkan posisi terakhir sebelumnya Rp11.963 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014