Jakarta (ANTARA News) - Dari 17 nama tokoh nasional yang dipandang akan bersaing dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Indonesia ke depan, Megawati Soekarnoputri menduduki ranking pertama, sekaligus diposisikan sebagai pesaing potensial pada Pemilu mendatang. Demikian salah satu hasil dari tabulasi data oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) berdasarkan pandangan 1.239 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh kota besar di Indonesia, sebagaimana dipresentasikan di Jakarta, Rabu. Direktur LSI, Saiful Mujani menjelaskan, posisi Megawati sebagai kompetitor terkuat dibuktikan oleh dukungan 17 persen responden, meskipun 37 persen masih tetap menjadikan Yudhoyono sebagai lebih baik. "Di luar keduanya, ada 16 nama lain yang hanya didukung 28 persen responden," ungkap Saiful Mujani yang enggan merinci nama-nama dimaksud, hanya menunjuk data beberapa di antaranya, seperti Hidayat Nurwahid, Amien Rais, Wiranto, Ryas Rasyid, dan Akbar Tandjung. Besarnya selisih prosentase dukungan responden antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan tokoh-tokoh lain dalam mempersepsikan siapa yang lebih mampu memimpin Indonesia ke depan, menurut Saiful Mujani, menunjukkan kegagalan sekaligus kemandegan rekrutmen serta kaderisasi politik di tingkat elit partai. "Susilo Bambang Yudhoyono nyaris tanpa pesaing berarti. Dan ini berbahaya, karena kurang ancaman, nanti terlalu pede, lalu tidur saja," tambah Saiful Mujani. Dikatakan, selain Megawati Soekarnoputri yang merepresentasikan sebagai tokoh nasionalis, tokoh lain yang berpeluang kendati pun kecil adalah Hidayat Nurwahid. Kendati tingkat kepuasan publik masih terbilang tinggi terhadap kinerja pemerintahan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun pihak LSI berkeyakinan, masih ada tiga tahun untuk partai-partai menawarkan figur alternatif, dan membuka peluang guna direspon secara positif oleh masyarakat. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006