Kalbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat mengimbau masyarakat setempat untuk tidak membuka lahan dengan membakar, karena beberapa hari ke depan diprediksikan belum hujan dan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup besar.

"Tentu di masyarakat kita harapkan juga bersama-sama untuk menjaga lingkungan kita. Jangan sampai kita menjadi penyebab penyakit bagi masyarakat luas," kata Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam di Kubu Raya, Sabtu.

Ia menambahkan, Pemkab Kubu Raya sudah membuat kebijakan-kebijakan mengingat daerah tersebut memang rawan bencana alam. Tidak hanya seperti karhutla namun juga banjir dan angin puting beliung.

Di antaranya adalah menyiagakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lokasi atau daerah yang rawan terbakar untuk siaga alat pemadaman.

"Elemen yang ada di pemerintahan kita persiapkan supaya setiap saat siaga. Alhamdulillah selama ini bisa dimobilisasi untuk hal-hal itu," katanya.

Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat pada Sabtu (26/10) ada 12 titik panas yang terbesar di Bengkayang, Kapuas Hulu, Ketapang, Landak dan Sintang.

"Cuaca di Kalimantan Barat beberapa hari ini diprediksi masih dominan panas dan ada potensi karhutla pada kategori mudah hingga sangat mudah terbakar sampai tanggal 30 Oktober 2024," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio BMKG Kalbar, Fitri.

Sementara Kepala Sub Bagian Seksi Penerangan Masyarakat (Kasubsi Penmas) Polres Kubu Raya, Aiptu Ade Surdiansyah mengatakan ada empat dari total sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya yakni Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai Kakap dan Kuala Mandor jadi atensi titik terjadi karhutla.

Untuk mengantisipasinya, kata Ade, Kapolres Kubu Raya sudah memerintahkan Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) untuk melakukan imbauan melalui Bhabinkamtibmas kepada seluruh masyarakat pada daerah yang selama ini menjadi potensi terjadinya karhutla.

Tidak hanya di daerah rawan tersebut tapi juga tentunya seluruh wilayah di Kubu Raya. Imbauan juga dilakukan untuk perusahaan didaerah yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, lanjutnya, unit Samapta Bhayangkara (Sabhara) juga setiap harinya melakukan patroli dimana titik rawan kebakaran lahan.

Perusahaan juga diminta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan dengan melakukan pelatihan situasi, satgas untuk pemadaman, menara api, embung-embung hingga mesin pemadaman.

"Alhamdulillah berdasarkan catatan kita sampai hari belum ada pembakaran yang dilakukan perusahaan atau masyarakat, dan mudah-mudahan tetap aman," katanya.

Kepolisian diketahui menaruh atensi pada karhutla. Kapolri bahkan telah mengeluarkan amanat atau instruksi satu di antaranya melalui Telegram Kapolri nomor STR/585/X/PAM.3.2./2019 yang menginstruksikan seluruh jajaran Polri untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: BPBD padamkan kebakaran lahan di Aceh Barat
Baca juga: Pemerintah pastikan pengendalian karhutla terutama wilayah prioritas
Baca juga: BRIN ajak warga berpartisipasi cegah kebakaran lahan dengan Simocakap

Pewarta: Ridho Panji Pradana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024