Beijing (ANTARA) - Dengan melonjaknya populasi hewan peliharaan dan berkembangnya ekonomi hewan peliharaan di China, gelombang kafe hewan peliharaan melonjak di seantero negara itu, menawarkan tempat peristirahatan yang populer di mana para pengunjung dapat bersantai sambil bercengkerama dengan hewan-hewan yang menggemaskan.
Data dari Qichacha, platform terkemuka yang menawarkan layanan permintaan informasi perusahaan, menunjukkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 3.500 perusahaan yang terkait dengan kafe kucing dan lebih dari 200 bisnis yang terkait dengan kafe anjing di China.
Kwak Nakyung, seorang mahasiswa internasional berusia 24 tahun dari Korea Selatan (Korsel), mengunjungi kafe kucing jalanan (stray cat) di Beijing dua kali sepekan bersama teman-temannya. Dia sangat tertarik pada seekor kucing bernama Nainai.
"Ini tempat yang tenang, bersih, dan menyembuhkan. Saya mengetahui bahwa banyak kucing di sana adalah kucing jalanan yang diselamatkan, dan saya merasa senang melihat mereka menjalani kehidupan yang lebih baik," kata Kwak.
Dia biasanya memesan secangkir kopi dan makanan pencuci mulut, sambil menikmati sore yang santai ditemani kucing-kucing.
Kafe yang dikunjungi Kwak bernama Paw Infinity, yang telah menyelamatkan hampir 30 kucing jalanan sejak dibuka pada Juni tahun ini.
"Kami melihat banyaknya pelanggan yang datang. Beberapa di antaranya datang untuk melihat kucing-kucing yang menenangkan, sementara yang lain datang untuk menyumbangkan makanan atau mengadopsinya," jelas Ye Jian, pemilik kafe tersebut.
"Semua kucing di sini telah divaksinasi, dan kami memastikan mereka diperlakukan dengan baik. Kami membagikan detail kepribadian setiap kucing kepada para tamu, sehingga mereka tahu kucing mana yang senang dipeluk atau diberi makan," lanjut Ye.
Dia menambahkan bahwa pendapatan kafe ini secara langsung mendukung upaya adopsi dan perawatan kucing-kucing tersebut.
Dengan filosofi "adopsi, jangan membeli" yang semakin populer, kafe yang berfokus pada adopsi hewan liar menjadi tren yang berkembang di China.
"Ini adalah proses penyembuhan timbal balik yang bermanfaat bagi manusia dan hewan," tutur Han Zihao, pemilik kafe kucing di Beijing yang telah mengadopsi lebih dari 60 kucing jalanan atau terlantar.
Han mengungkapkan bahwa tidak seperti tempat penyelamatan hewan liar tradisional, yang sering berlokasi di daerah pinggiran kota dan tidak memiliki pendapatan yang stabil, kafe hewan jalanan memanfaatkan komersialisasi untuk menarik lebih banyak pengunjung dan menghasilkan pendapatan yang konsisten. Model yang berkelanjutan ini membantu memastikan pertumbuhan jangka panjang dan stabilitas bagi upaya penyelamatan.
Han sering mengunjungi kafe kucing di Jepang, di mana industri ini sudah mapan dan berkembang pesat. Dia belajar tentang model manajemen, termasuk menyediakan penutup sepatu dan menetapkan aturan bagi pelanggan yang berinteraksi dengan kucing.
Menariknya, kafe anjing di China juga menarik minat yang terus meningkat, berkat suasananya yang energik dan hidup.
Ketika Cheng Danni pergi bekerja, anjing golden retriever miliknya yang berusia satu setengah tahun dikirim ke kafe anjing terdekat di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China timur, di mana anjing tersebut menjalani 'kerja paruh waktu'.
"Ini tempat yang menyenangkan di mana anjing saya bisa mendapatkan perawatan yang baik dan berteman dengan anjing-anjing lainnya. Anjing saya tidak merasa kesepian lagi," ujar pria berusia 20 tahun ini, yang sebelumnya menemukan iklan yang mencari "staf" anjing di Xiaohongshu, sebuah platform berbagi gaya hidup di China.
"Ini sebenarnya merupakan jenis layanan pengasuhan baru yang tidak memerlukan pembayaran dari kedua belah pihak. Anjing-anjing yang lucu membantu menarik lebih banyak pelanggan," kata Chen Yajie, pemilik kafe anjing yang memiliki lebih dari 30 staf anjing.
Dia menambahkan bahwa kafe ini menawarkan kepada para pelanggan sebuah paket yang mencakup pengalaman interaktif selama 90 menit dengan anjing-anjing dan secangkir kopi.
Menurut Chen, setiap anjing harus lulus wawancara sebelum bergabung sebagai staf kafe, yang melibatkan pemeriksaan catatan vaksinasi dan status pemberian obat cacing, serta menilai temperamen dan keterampilan sosial mereka.
"Akselerasi urbanisasi yang cepat menyebabkan laju kehidupan yang lebih cepat dan peningkatan stres. Kafe hewan peliharaan menyediakan interaksi yang dekat dengan hewan, membantu memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akan kenyamanan spiritual," kata Wu Yi, profesor di Fakultas Ilmu dan Teknologi Hewan di Universitas Pertanian China (China Agricultural University/CAU).
Wu menyebut bahwa booming kafe hewan peliharaan mencerminkan penerimaan dan kecintaan yang semakin besar terhadap hewan peliharaan dalam masyarakat China dan menyoroti industri hewan peliharaan yang berkembang pesat. Menurut laporan industri, pasar konsumsi hewan peliharaan perkotaan (anjing dan kucing) tumbuh menjadi 279,3 miliar yuan pada 2023, naik 3,2 persen dari 2022, dan diproyeksikan naik menjadi 361,3 miliar yuan pada 2026.
Wu juga menekankan perlunya standar dan peraturan yang baik mengenai sanitasi dan lingkungan kafe hewan peliharaan. Selain itu, staf harus dilatih dengan baik dalam hal nutrisi dan perilaku hewan peliharaan, serta penanganan keadaan darurat, untuk memastikan hewan menerima perawatan dan pengobatan yang tepat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024