Manila (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat badai tropis Trami yang menerjang Filipina pekan ini meningkat menjadi 81 orang, dengan sekitar 20 orang lainnya masih belum ditemukan, akibat banjir besar dan tanah longsor, demikian disampaikan otoritas setempat pada Jumat (25/10).

Pihak kepolisian mengatakan para korban tewas termasuk 47 orang di Provinsi Batangas, Manila selatan, dan 28 orang di daerah Bicol, Manila tenggara.

Empat kasus kematian terkait badai Trami juga dilaporkan di sejumlah daerah di Filipina tengah dan selatan.

Penjaga Pantai Filipina pada Jumat sore waktu setempat melaporkan bahwa para personelnya berhasil menyelamatkan seorang anak berusia sembilan tahun dan bayi berusia satu bulan.

Trami, topan ke-11 yang menghantam Filipina tahun ini, menerjang Pulau Luzon, pulau utama di negara itu, meninggalkan jejak kehancuran dengan bencana banjir dan tanah longsor di daerah Bicol dan Calabarzon.

Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (National Disaster Risk Reduction and Management Council/NDRRMC) Filipina mengatakan lebih dari 2,6 juta orang di sedikitnya 15 daerah di seluruh negara Asia Tenggara tersebut terdampak oleh badai Trami. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024