Datang sebagai pembicara tunggal dalam dialog bertema Holaqoh tentang Kepemimpinan Nasional di Gedung MUI Tulungagung, Jatim, Kamis, Ali Masykur menyebut tiga cara yang harus dilakukan pemerintah adalah meningkatkan rasio pajak, optimalisasi pengelolaan sumber daya alam, serta efisiensi penggunaan anggaran.
"Saya tidak bicara orang per orang. Tapi siapapun presidennya mendatang, penting sekali untuk meminimalkan potential lost dalam sistem anggaran nasional," kata Cak Ali, demikian pejabat BPK RI ini biasa dipanggil.
Ia lalu mencontohkan tingginya potensi kekayaaan nasional yang menduduki 10 besar di dunia, namun berbanding terbalik dengan rata-rata income per-kapita penduduk di Indonesia.
Menurut dia, rendahnya income per-kapita itu disebabkan kesenjangan pendapatan yang sangat tinggi antara si kaya dan si miskin.
"Bagaimana income per kapita nasional bisa tinggi jika mayoritas PDB (produk domestik bruto) dikuasai hanya segelintir orang," ungkapnya.
Cak Ali bahkan menyebut 125 orang terkaya di Indonesia saat ini mampu menguasai 75 persen pendapatan domestik bruto (PDB) nasional. Akibatnya, pembangunan tidak pernah merata.
Indonesia yang seharusnya menjadi negara kaya dengan asumsi rating potensi kekayaan nasional dibanding negara-negara lain di dunia, bahkan cenderung diremehkan oleh sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.(*)
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014