"Indonesia telah melaksanakan 11 kali pemilu legislatif secara damai, kemudian dua kali pemilu presiden (pilpres) pada 2004 dan 2009 secara damai, sehingga sudah seharusnya kampanye pilpres 2014 berlangsung damai," katanya kepada pers di Jakarta, Kamis.
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu menyatakan sipaun pemenang pilpres 2014 adalah Presiden Republik Indonesia yang dimiliki seluruh rakyat Indonesia, bukan presiden partai tertentu atau kelompok tertentu.
AP Batubara mengharapkan, jajaran timses dari kedua pasangan untuk memahamai janji sebelum kampanye pilpres 2014 dimulai, yaitu "siap kalah dan siap menang", sehingga dalam berkampanye mengedepankan sikap sopan santun dan menjunjung tinggi norma bangsa Indonesia.
Sebelumnya, AP Batubara menyesalkan ucapan salah satu anggota Timses pasangan Prabowo-Hatta yaitu Fahri Hamzah yang dalam Twitter telah melecehkan capres Jokowi terkait rencana tanggal 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.
AP Batubara juga mempersoalkan Tabloid Obor Rakyat yang hingga kini belum ada yang dijadikan sebagai tersangka, seharusnya polisi mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang terlibat penerbitan Obor Rakyat yang diduga telah menyiarkan "kampanye hitam" terhadap Jokowi-Jusuf Kalla.
Dia menambahkan, bangsa Indonesia telah bertekad bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dijaga, sehingga jangan sampai karena Pilpres, Indonesia jadi terpecah.
Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014