Ekspektasi melambatnya ekonomi Indonesia masih menjadi beban bagi mata uang rupiah...
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah melemah tipis sebesar dua poin, pada Kamis sore, menjadi Rp11.914 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.912 per dolar AS.


"Ekspektasi melambatnya ekonomi Indonesia masih menjadi beban bagi mata uang rupiah untuk bergerak menguat," ujar Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, di Jakarta, Kamis.


Menurut dia, minyak mentah dunia yang masih berpotensi menguat akan membebani kinerja neraca perdagangan Indonesia, sehingga sulit untuk mencatatkan surplus.

Selain itu, lanjut dia, kinerja rupiah juga masih akan terbebani oleh ekspektasi inflasi yang cenderung meningkat pada tahun ini menyusul dinaikannya tarif dasar listrik (TDL) serta meningkatnya harga bahan pokok menjelang Hari Raya Lebaran.

"Diperkirakan mata uang domestik akan kembali ke level Rp12.000 per dolar AS," katanya.

Kendati demikian, Lukman Leong memperkirakan bahwa mata uang domestik dapat ke level Rp11.000 per dolar AS jika presiden terpilih nanti sesuai dengan yang diharapkan pelaku pasar.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari kamis ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.963 dibandigkan posisi sebelumnya Rp11.854 per dolar AS. (*)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014