... calon presiden-wakil presiden jangan menambah ketegangan... "

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin, prihatin dengan kondisi kebangsaan yang menampilkan gejala perpecahan bangsa.

"Saya prihatin dengan gejala perpecahan bangsa ke kotak-kotak kepentingan politik yang bernuansa ideologis," ujar Syamsuddin, dalam acara tausyiah kebangsaan, di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan kondisi yang terjadi saat ini tidak sehat. Situasi ini diperparah dengan sikap tim sukses dan pendukung.

"Saya amati argumen yang ditampilkan banyak bersifat legistimatif justifikatif. Akhirnya masyarakat lapisan bawah terkotak dalam kepentingan dan menggoyahkan sendi persatuan kita," kata dia.

Untuk itu dia meminta semua pihak untuk dapat mengendalikan diri.

"Oleh karena itu, saya mengimbau kepada masyarakat khususnya umat Islam, untuk bangkit menjadi kekuatan tengahan yang tidak terjebak walaupun mempunyai hak pilih."

Dia juga mengimbau semua pihak untuk menghentikan kampanye hitam dan segala bentuk intrik, fitnah, dan ghibah.

"Kedua pasangan calon presiden-wakil presiden jangan menambah ketegangan."

Din juga meminta KPU dan aparat penegak hukum untuk bisa mengambil posisi netral.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014