Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 34 poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp11.946 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah kembali menguat setelah adanya sinyal dari Automatic Data Processing (ADP) yang menunjukkan perbaikan pada sektor tenaga kerja Amerika Serikat.
"Data ADP menambah sejumlah data bullish bagi dolar AS, mulai dari sektor manufaktur dan penjualan otomotif, yang menguatkan pandangan bahwa perekonomian AS telah pulih dari keterpurukan di kuartal pertama," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan dolar AS masih tertahan karena sebagian investor yang juga berhati-hati menjelang publikasi kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan data daftar gaji non-pertanian Amerika Serikat nanti malam yang dapat mempengaruhi sentimen pasar keuangan global.
Dia menambahkan, sebagian investor juga bersikap waspada menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014. Dinamika politik yang cenderung memanas diharapkan mereda sehingga tidak mempengaruhi psikologis investor untuk berinvestasi.
Zulfirman memperkirakan rupiah diperdagangkan di kisaran Rp11.895-Rp11.985 per dolar AS hari ini.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan pelaku pasar di dalam negeri cenderung mengamankan aset mata uang dalam bentuk dolar AS menyusul kondisi politik menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden.
"Kondisi politik yang cenderung panas membuat pasar kembali khawatir dan lebih memilih wait and see dan menjauhi pasar keuangan," kata dia.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014