Saya sepakat dengan Mourinho yang menyebutkan hal pertama dari sepak bola adalah metode berlatih: konsepsi, berlatih dan tentunya strategi"
Salvador, Brasil (ANTARA News) - Kisah perjalanan Kosta Rika menuju perempat final Piala Dunia pertamanya adalah sebagain besar berkat filosofi Si 'Special One' Jose Mourinho, aku pelatih mereka yang asal Kolombia, Jorge Luis Pinto.
Mourinho mungkin tidak pernah menukangi tim nasional namun kesuksesannya bersama Porto, Chelsea dan Inter Milan telah menggosok kemampuan pelatih berusia 61 tahun yang bersama timnya menjadi kejutan terbesar putaran final Piala Dunia kali ini.
Menang dari dua mantan juara dunia Uruguay dan Italia serta sekali seri melawan mantan juara dunia lainnya Inggris pada pertandingan terakhir fase grup serta dengan penuh wira menang adu penalti melawan Yunani pada 16 Besar membuat lawan terakhirnya di babak delapan besar, Belanda, berpikir keras.
Pinto, yang pengalaman dalam turnamen sebelum Piala Dunia hanyalah melatih Kolombia pada Copa America 2007 dan melatih Kosta Rika untuk Piala Emas tahun lalu, mengatakan penting sekali jika seseorang yang menggantikannya memiliki pengalaman kepelatihan yang konsisten.
"Tugas pertama saya adalah melatih dan bagaimana menunaikan itu, demi menumpahkan yang didapat selama pelatihan," kata dia.
"Saya sepakat dengan Mourinho yang menyebutkan hal pertama dari sepak bola adalah metode berlatih: konsepsi, berlatih dan tentunya strategi."
Pinto, yang memulai karir berlatihnya dengan klub Bogota Millonarios dan sejak itu melatih 10 klub lainnya, juga seperti Mourinho percaya pada etos kerja dan bekerja untuk terus menajamkan para pemainnya.
Itu tergambar dari reaksinya setelah menang 1-0 dari Italia yang memastikannya merengkuh tempat di 16 Besar.
"Kami tak akan cepat puas. Piala Dunia kami masih jauh dari tuntas," kata Pinto, yang tidak menginginkan para pemainnya bersantai, namun sebaliknya tetap lapar.
Tapi kini Pinto bisa menikmati apa yang sudah dicapai negeri mini di Amerika Tengah ini yang dijepit Panama dan Nikaragua dengan penduduk 4,8 juta orang itu.
"Kami sudah membuktikan bahwa kami bisa memainkan sepak bola yang bagus dan itu membuat kami bangga," kata dia.
Pinto yang pada 2011 memulai masa keduanya menangani Kosta Rika setelah yang pertama pada kurun 2004-05, telah menerapkan dengan ketat metode pelatihannya kepada para pemainnya yang sebagian besar bermain untuk klub-klub biasa saja.
Dia memaparkan kekuatan dan kelemahan lawan-lawan mereka selain mengajari mereka filosofi dan metode pelatihan tim-tim yang sukses secara historis.
"Sepak bola adalah hidup saya, gairah saya, dan selingan saya!" kata Pinto yang pernah mempersembahkan juara liga Kolombia, Kosta Rika, Peru dan Venezuela.
Namun Pinto menyebutkan bahwa sepak bola tidak berbeda dari hal-hal lain dalam kehidupan.
"Sepak bola berkembang seperti dunia, mobil, komputer. Kita juga mesti berkembang, agar terus selaras dengan perubahan yang konstan dalam olah raga kita," kata dia.
Kosta Rika menghadapi Belanda di Salvador, Sabtu nanti.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014