Tim Brasil tidak hanya satu orang yang harus melakukan segalanya"
Teresopolis (ANTARA News) - Digunakannya seorang psikolog dalam tim Brasil adalah untuk membantu mereka mengatasi masalah mental karena harus menanggung beban besar harapan bahwa mereka akan menjadi juara Piala Dunia di negerinya sendiri, kata Neymar.
Pelatih Luiz Felipe Scolari membawa psikolog olah raga Regina Brandao untuk bekerja dengan skuat Brasil setelah kemenangan adu penalti yang menguras emosi melawan Chile akhir pekan lalu.
Sejumlah pemain Brasil, termasuk kapten Thiago Silva, penjaga gawang Julio Cesar dan Neymar sendiri menangis, khususnya setelah menang melawan Chile.
Mereka dikritik oleh media massa Brasil dan oleh para mantan pemain termasuk mantan kapten Carlos Alberto yang menjuarai Piala Dunia 1970, karena tampil tidak cukup tangguh, namun Neymar menegaskan bahwa kerja Brandao bermanfaat.
"Saya tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya dan saya sangat menikmatinya," kata sang penyerang yang sukses melakukan tendangan penalti terakhir yang menentukan saat melawan Chile di Belo Horizonte.
"Itu bukan hanya kami, dalam sepak bola, yang dikepung oleh emosi setiap hari dan membutuhkan psikolog. Saya kira ini demi kebaikan setiap pemain, untuk membuat lebih tenang.
"Kami punya hubungan yang sangat baik dengan Regina Brandao. Dia orang yang hebat. Saya belajar banyak dan saya berharap terus melakukan ini."
Neymar sudah mencetak empat gol pada Piala Dunia kali ini dan sering tampil sebagai satu-satunya sumber inspirasi asli Selecao.
Namun dia menambahkan bahwa menyebut Brasil tergantung kepada dirinya adalah keliru.
"Saya tidak merasa dibebani berlebihan baik di dalam maupun di luar lapangan. Saya punya rekan-rekan yang membantu saya memenangi bola, mencetak gol, dan merancang gol," kata dia.
"Tim Brasil tidak hanya satu orang yang harus melakukan segalanya," kata dia seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014