Jakarta (ANTARA News) - Pelaku bisnis katering, baik dalam skala besar maupun kecil, mengalami penurunan pendapatan secara drastis akibat berubahnya pola konsumsi makanan selama bulan Ramadhan tahun ini. "Kalau sibuknya justru melebihi hari biasa karena semua kegiatan pada sore hari, pas buka. Tapi kalau pendapatan bisa hampir separuh lebih kecil dari hari biasa," kata Marketing Director Puspa Catering Niniek PHJ di Jakarta, Rabu. Selama Ramadhan, perusahaan keluarga besar Titiek Puspa itu menerima pesanan katering rata-rata 1000 porsi per hari yang terdiri dari pesanan dari instansi dan perumahan. Harga setiap porsi berkisar antara Rp45 ribu sampai Rp85 ribu, tergantung pilihan menu. Jumlah itu, katanya, hampir separuh lebih rendah dari jumlah pesanan per hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Untuk itu, lanjut Niniek, pihaknya berusaha maksimal untuk merebut pasar pada saat buka puasa. Hal itu dilakukan dengan melakukan berbagai terobosan seperti menyediakan menu khas Ramadhan dan mendirikan stan untuk berbuka puasa di pusat -pusat keramaian. Kondisi serupa dialami Seng Catering yang hanya melayani pesanan sekitar 150 porsi per hari selama Ramadhan, turun dari pesanan hari biasa yang bisa mencapai dua kali lipatnya. Rudi, pengelola usaha katering skala kecil yang berlokasi di Sunter Jakarta Utara itu mengatakan tidak melakukan kiat khusus untuk mendongkrak pemasukan selama bulan puasa. Menurut dia, kondisi akan kembali normal setelah semua aktivitas warga kembali seperti semula. Sementara itu, pengusaha katering skala kecil lainnya mangalami kondisi yang lebih parah. Selama hampir tiga minggu bulan Ramadhan, Mala mengalami penurunan pemasukan hampir 100 persen. Hal itu, menurut dia, disebabkan beberapa kantor dan perumahan yang selama ini menjadi langganannya mengurangi pesanan. Dia bahkan berniat untuk menutup usaha untuk sementara. "Penghasilan saya hampir nol karena yang pesan tidak sebanding dengan yang tidak pesan. Sangat mungkin untuk `off` selama puasa," kata pemilik usaha katering Belqueen itu. Sebelumnya, dia bisa melayani pesanan ratusan porsi dari sekitar 100 instansi yang ada di Jakarta setiap harinya. Setiap porsi, katanya, berharga antara Rp10 ribu sampai Rp15 ribu, tergantung jenis menu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006