Kalau semua kerja nggak ada preman, nggak ada kriminal. Kalau semua kerja, pulang kerja ya capek semua, nggak ada begitu-begitu (premanisme). Sekarang begini karena ada orang-orang yang tidak punya kerjaan."
Bandung (ANTARA News) - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki gagasan dalam menghilangkan tindak premanisme di Indonesia, yakni dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Kalau semua kerja nggak ada preman, nggak ada kriminal. Kalau semua kerja, pulang kerja ya capek semua, nggak ada begitu-begitu (premanisme). Sekarang begini karena ada orang-orang yang tidak punya kerjaan," kata Jokowi saat menghadiri silahturahim dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat, di Bandung Convention Center, Rabu (2/7) malam.
Jokowi mengatakan salah satu cara menciptakan peluang lapangan kerja yang luas dapat dimulai dari pembangunan jaringan listrik yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
"Kalau listrik dibenahi, industri akan berkembang pesat sekali. Tentunya juga kita bangun pelabuhan, jalan, rel kereta ganda, serta mengatasi masalah perizinan sehingga semua orang senang berinvestasi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ujar Jokowi.
Dia mengatakan seluruh rencana itu bisa dibiayai melalui APBN dan investasi pihak swasta. Dengan perizinan yang mudah, pihak swasta menurut dia, akan bersedia berinvestasi.
"Makanya nanti bapak-ibu kalau punya duit jangan disimpan di bantal, tapi investasi," seloroh dia.
Jokowi berjanji jika terpilih nanti dia akan mengoptimalkan pembangunan jaringan listrik murah berbasis sumber daya gas bumi atau batu bara, dan memburu segala macam praktik mafia bahan bakar minyak yang telah membuat masalah di Indonesia. (R028/M026)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014