Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan bahwa Indonesia menargetkan dapat membukukan nilai ekspor tahun 2006 menjadi 100 miliar dolar AS, yakni lebih besar dari total nilai ekspor tahun 2005 yang tercatat 85,7 milar dolar. Hal itu disampaikan Presiden ketika membuka pameran dagang Trade Expo yang akan berlangsung di Jakarta pada 11-15 Oktober 2006. "Diperkirakan ekspor tahun 2006 dapat mendekati 100 miliar dolar AS," katanya. Yudhoyono menyatakan kegemberiannya bahwa pertumbuhan ekspor Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Lebih besar dibandingkan tahun 2004, ekspor Indonesia pada tahun 2005 tumbuh menjadi 19,7 persen dengan total nilai ekspor sebesar 85,7 miliar dolar AS. Kinerja ekspor Indonesia pada tahun 2006 juga terlihat baik yaitu tumbuh 17,1 prosen pada Januari-Agustus dengan nilai ekspor pada periode tersebut sebesar 64,4 miliar. Pertumbuhan tersebut, kata Yudhoyono, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2005. Presiden mengatakan, pertumbuhan ekspor itu antara lain didorong oleh perkembangan harga komoditi. Dibandingkan 2005, pada periode Januari-Agustus 2006 ekspor produk pertanian meningkat 21,7 persen dan pertambangan 35,2 persen. Sementara ekspor produk industri --yang merupakan 2/3 dari total ekspor Indonesia-- tumbuh 14,6 persen. Berbagai produk, kata Yudhoyono, juga mengalami pertumbuhan di atas rata-rata, seperti sepatu (21%), produk kertas dan pulp (19%) serta alat transportasi (25%).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006