Anak yang sering mengalami infeksi karena tidak di vaksin bisa jadi stunting
Jakarta (ANTARA) - Dokter dan ahli gizi masyarakat dr. Tan Shot Yen mengatakan bahwa pemberian vaksin wajib kepada anak balita dapat mencegah terjadinya stunting yang membahayakan tumbuh kembang anak.

“Jadi vaksin lengkap pada balita itu justru salah satu kontributor yang berperan untuk mencegah anak stunting,” kata Tan Shot Yen saat diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara daring, Jumat.

Ketika orang tua memberikan perhatian lebih terhadap vaksin untuk anak-anak mereka, anak tersebut diyakini oleh dia bakal memiliki kekebalan tubuh yang baik dan juga daya tahan tubuh yang komperhensif untuk mengatasi virus yang ada di dalam tubuhnya.

“Anak yang sering mengalami infeksi karena tidak di vaksin bisa jadi stunting,” ujar dia.

Sehingga, dirinya mengajak para orang tua untuk sadar dan aktif untuk memberikan vaksin wajib secara lengkap sesuai dengan anjuran dokter, agar tidak lagi ada anak stunting di Indonesia.

Di Jakarta saja, data menunjukkan bahwa sepanjang Januari hingga Agustus 2024 terdapat 36.664 balita di Jakarta menghadapi masalah gizi.

Dari data tersebut, 26,74 persen atau 10.340 anak mengalami stunting, 4,24 persen atau 1.638 anak mengalami gizi buruk, 26,32 persen atau 10.178 anak mengalami gizi kurang, dan 42,70 persen atau 16.508 anak mengalami berat badan kurang.

Kendati demikian, dari 10.340 kasus stunting, 5.969 anak sudah membaik dan 4.371 anak yang masih berjuang. Oleh karenanya, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan berbagai pihak melalui program Jakarta Beraksi (Bergerak Atasi Stunting) untuk mengurangi masalah stunting.

Baca juga: Ahli sebut pemberian imunisasi ganda tidak berbahaya
Baca juga: Komnas KIPI: pentingnya vaksin tambahan lindungi anak, selain ASI
Baca juga: Dokter: Menunda imunisasi, berisiko anak mudah terinfeksi penyakit


Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024