Jakarta (ANTARA News) - Masjid kuno Luar Batang di kawasan cagar budaya di Jakarta Utara membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam pembangunan dua menaranya.

"Kami minta pemerintah pusat maupun pemerintah DKI Jakarta dapat memberikan perhatian serius untuk pembangunan masjid dan pemugarannya," kata Humas Masjid Jami Keramat Luar Batang Yudo Sukmono di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, untuk saat ini pihaknya masih membutuhkan biaya untuk membangun dua menara di masjid yang dibangun pada 1732 oleh Habib Husein bin Abubakar.

Masjid Jami Keramat Luar Batang yang di dalamnya terdapat makam ulama besar Habib Husein bin Abubakar dan muridnya, Haji Abdul Kadir, ditetapkan sebagai benda cagar budaya berdasarkan peraturan daerah khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 tahun 1999.

Ia mengatakan Habib Husein merupakan orang dari Yaman Selatan yang menetap di Luar Batang dan menyebarkan agama Islam di kawasan tersebut.

"Saat ini sudah ada dua menara dan pihak pembangunan merencanakan akan membangun dua lagi sehingga totalnya empat menara," katanya.

Namun Yudo Sukmono juga menyayangkan renovasi yang dilakukan sebelumnya karena telah menghilangkan banyak keasliannya.

Ia menambahkan, pembangunan masjid bersejarah yang berada di Jalan Luar batang V No 1 Penjaringan Jakarta Utara tersebut banyak bersumber dari sumbangan masyarakat.

"Banyak masyarakat yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia bahkan luar negeri untuk mencari keberkahan melalui ziarah ke makam Habib Husein," katanya.

Ia mengatakan jumlah pengunjung pada bulan Ramadhan tidak terlalu banyak dibanding bulan-bulan lainnya.

"Sebelum Ramadhan tiba, kita telah melakukan khatam ziarah. Artinya, kegiatan mengakhiri ziarah sebelum Ramadhan dan jika ada yang datang selama bulan suci juga tidak ada masalah," katanya.

Ia menambahkan, ziarah ke makam Habib Husein hanya akan ditutup waktu shalat lima waktu.

Karena itu, pihaknya berharap Pemerintah dapat memberikan perhatian serius di tempat makam keramat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai penjuru.

(A041/D009)

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014