Hasilnya, sebesar 40 persen menentukan pilihan pada Prabowo-Hatta, 45 persen menentukan pilihan pada Jokowi-JK, sementara sisanya 15 persen masih belum menentukan pada siapa pilihannya."
Semarang (ANTARA News) - Perhimpunan Masyarakat Madani Jawa Tengah menyebutkan pengaruh serangkaian debat calon presiden dan wakil presiden yang digelar terhadap pilihan masyarakat ternyata sangat besar.
"Debat capres maupun cawapres yang sudah berlangsung empat kali ini ternyata besar pengaruhnya bagi masyarakat. Kami mengambil 1.000 orang jadi responden," kata Ketua Permadani Jateng Mukharom di Semarang, Rabu.
Dari 1.000 responden yang dijadikan sampel, 50 persen mengaku sangat berpengaruh, 35 persen mengaku berpengaruh, sebesar 10 persen mengaku tidak berpengaruh, dan lima persen tidak berpengaruh sama sekali.
Menurut dia, pengaruh debat capres-cawapres memang menjadi satu dari delapan pertanyaan yang diajukan pihaknya untuk mengetahui respons masyarakat terhadap Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014.
Ia menjelaskan survei yang dilakukan Permadani Jateng menggunakan metode random (acak) dengan mengambil sampel sebanyak 1.000 responden di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dalam dua bulan terakhir.
"Kami melihat respons masyarakat terhadap Pilpres 2014 sangat besar. Pertama, karena calonnya hanya dua pasang, tidak adanya calon alternatif. Kedua, salah satu pasangan calon pasti menang," katanya.
Dari catatan tingkah laku capres-cawapres, kata dia, pengaruhnya juga besar, yakni 55 persen (sangat berpengaruh), 40 persen (berpengaruh), 3,5 persen (tidak berpengaruh), dan sisanya tidak berpengaruh sama sekali.
Untuk visi-misi yang diusung, ia mengatakan sebesar 40 persen mengaku sangat terpengaruh, 30 persen terpengaruh, 20 persen mengaku tidak terpengaruh, dan 15 persen tidak terpengaruh sama sekali.
"Untuk pengaruh black campaign, sebesar 35 persen responden mengaku sangat terpengaruh, 25 persen terpengaruh, 30 persen mengaku tidak terpengaruh, dan 10 persen tidak terpengaruh sama sekali," katanya.
Aspek usia dan pengalaman berpolitik pun ditanyakan, kata dia, hasilnya 45 persen (sangat berpengaruh), 35 persen (berpengaruh), 15 persen (tidak berpengaruh), dan lima persen (tidak berpengaruh sama sekali).
Selain delapan poin pertanyaan itu, kata dia, penyurvei juga melakukan pendekatan untuk mengetahui pilihan para responden terhadap dua kandidat, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Hasilnya, sebesar 40 persen menentukan pilihan pada Prabowo-Hatta, 45 persen menentukan pilihan pada Jokowi-JK, sementara sisanya 15 persen masih belum menentukan pada siapa pilihannya," katanya.
Dari hasil itu, ia mengatakan persaingan antarkedua kandidat dalam Pilpres 2014, khususnya di Jateng, akan berlangsung ketat, sebab selisihnya hanya lima persen dan ada 15 persen "swing voters" (suara mengambang).
"Dari penelitian kami, 15 persen swing voters ternyata kalangan berpendidikan dan dari ekonomi menengah atas. Tentunya, mereka merupakan pemilih cerdas. Sumber dana survei ini independen," kata Mukharom. (ZLS/M029)
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014