Kearsipan memiliki hubungan yang erat dengan beberapa tujuan dari SDGs yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
Depok (ANTARA) - Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Dr Andi Kasman mengatakan arsip bukan sekedar catatan masa lalu, tetapi juga jembatan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Hal itu dikatakannya dalam kuliah umum bertema “Peran Kearsipan dalam Pembangunan Berkelanjutan Transformasi Kearsipan” yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (APTIPARI) di Depok, Jumat.
"Arsip kini bukan sekedar kumpulan dokumen, tetapi memiliki peran penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals -SDGs- yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa -PBB-," katanya.
Andi juga membahas implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBNE), yang bertujuan untuk mempercepat transformasi kearsipan ke sistem elektronik.
Menurutnya, SPBNE mendukung tata kelola arsip yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Berdasarkan data Global Digital Report 2024, dengan 5,44 miliar pengguna internet di seluruh dunia, teknologi menjadi alat penting untuk mendukung akses informasi yang cepat dan luas.
"Teknologi digital terus mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk pengelolaan arsip yang kini telah menjadi elemen strategis untuk pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Menurutnya, teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan (AI), memegang peran signifikan dalam menjaga relevansi arsip di tengah perubahan global yang cepat.
“Kearsipan memiliki hubungan yang erat dengan beberapa tujuan dari SDGs yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa -PBB-. Kearsipan, yang selama ini dikenal sebagai kegiatan penyimpanan data dan informasi sejarah, kini bertransformasi menjadi kunci penting dalam mendukung SDGs, khususnya dalam memastikan akses informasi yang luas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dr Andi juga menekankan pentingnya arsip dalam mendukung berbagai SDGs, termasuk perencanaan kota berkelanjutan (SDGs 11) dan pemantauan perubahan iklim (SDGs 13).
"AI menjadi salah satu inovasi terbesar dalam pengelolaan arsip, dari digitalisasi arsip hingga preservasi arsip yang rentan rusak. Bahkan dalam kasus Undang-Undang Kebebasan Informasi di Amerika Serikat, AI digunakan untuk menyunting informasi pribadi secara otomatis,” katanya.
Sementara itu Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, menyampaikan pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam dunia pendidikan arsip.
“Dengan memanfaatkan teknologi modern seperti AI dan terus memperkuat tata kelola kearsipan, kita dapat memastikan bahwa arsip tetap relevan dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Kuliah umum tersebut diharapkan menjadi pendorong bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam dunia kearsipan. Padang juga menggarisbawahi pentingnya jejaring antarperguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang ini.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024