Kazan (ANTARA) - Tuduhan bahwa Rusia diduga menjadi dalang kerusuhan di sejumlah ibu kota di Negara Barat adalah omong kosong belaka, kata Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan pembicaraan dengan Milorad Dodik, pemimpin Republika Srpska, yang merupakan satu dari dua entitas yang membentuk Bosnia dan Herzegovina, di sela-sela KTT BRICS di Kazan.
"Hari ini saat konferensi pers, muncul satu pertanyaan apakah kami berada di balik kerusuhan di sejumlah ibu kota di Barat. Ini omong kosong belaka... Kami tidak memiliki instrumen seperti itu," kata Putin.
Menurut Putin, Rusia tidak menginginkan konfrontasi tetapi mengikuti alurnya sendiri.
KTT BRICS yang digelar di Kota Kazan, Rusia berlangsung pada 22-24 Oktober.
BRICS merupakan organisasi antar pemerintah yang dibentuk pada 2006 dan beranggotakan Rusia, Brazil, India, China, dan Afrika Selatan.
Pada 1 Januari 2024 kepresidenan BRICS dipegang oleh Rusia dan kini organisasi tersebut mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Kepemimpinan Rusia di BRICS berfokus pada penguatan multilateralisme untuk pembangunan dan keamanan global yang adil melalui penyelenggaraan lebih dari 200 acara politik, ekonomi, dan sosial.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Putin sebut Rusia tidak tertarik dengan eskalasi konflik Timur Tengah
Baca juga: Rusia tuduh Barat hasut konflik di Ukraina, halangi resolusinya
Baca juga: Menlu Inggris dan Prancis: Kekalahan Ukraina bermakna kekalahan Barat
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024