Pekerjaan rumah bagi Komisi X DPR RI mengenai pendidikan masih banyak
Jakarta (ANTARA) - Komisi X DPR RI Periode 2024–2029 menyatakan berkomitmen untuk mengupayakan hadirnya pendidikan yang merata hingga menyejahterakan guru-guru di Indonesia.
"Kita juga ingin agar para pendidik dan tenaga kependidikan yang mungkin saat ini termasuk dosen-dosen yang masih memiliki berbagai keluhan, baik itu menyangkut kesejahteraannya, pengakuan statusnya, termasuk juga perlindungannya itu juga masih menjadi satu pekerjaan rumah yang harus dituntaskan,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Jakarta, Jumat.
Ia mengungkapkan pula bahwa permasalahan kondisi pendidikan di daerah 3T menjadi hal utama yang dirasakan oleh seluruh anggota Komisi X DPR.
Baca juga: MPR dorong konsistensi akses pemerataan pendidikan
Baca juga: Kemendikbud-DPR RI gelar diskusi soroti kebijakan anggaran pendidikan
Mitra kerja terkait, kata dia, dapat membantu memberikan hasil riset, seperti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Ke depannya, Hetifah menyampaikan bahwa Komisi X akan meminta setiap menteri mitra kerja mereka untuk menjabarkan programnya.
“Tentu saja kita nanti akan meminta setiap menteri untuk menjabarkan, mungkin ada kesamaan dari (menteri) yang lalu. Kalau memang sudah bagus, misalnya soal beasiswa, tentu harus dilanjutkan. bahkan kalau perlu, ditambah lagi,” ucap dia.
Selanjutnya terkait dengan politik anggaran, Hetifah mengungkapkan bahwa Komisi X DPR RI berharap agar anggaran pendidikan benar-benar tepat sasaran, seperti diamanatkan undang-undang.
Pengalokasian anggaran untuk sektor pendidikan diketahui adalah sebesar 20 persen, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
Baca juga: Kemendikbudristek terima tambahan anggaran untuk program prioritas
Baca juga: Komisi X DPR hasilkan lima kesimpulan masalah anggaran pendidikan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024