Seorang bekerja bangunan yang tewas akibat tertimpa reruntuhan pagar dengan panjang sekitar 24 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter itu, yakni Salip (60) warga Dukuh Semaran, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Pandanarang.
Menurut Sahid (48), saksi mata teman kerja korban, bahwa saat kejadian robohnya bangunan tembok itu, dirinya tengah mengaduk semen. Korban sedang memasang batu di selokan di bawah tembok yang roboh itu.
"Tembok itu, tiba-tiba ambruk ke arah pekerja yang tenggah menggarap selokan termasuk korban," katanya.
Para pekerja dengan panik berupaya menyelamatkan diri dari reruntuhan, tetapi korban tidak sempat berlari dan tertimbun longsoran di bagian belakang kepalanya.
Para pekerja kemudian berusaha menyelamatkan korban dari reruntuhan bangunan tembok. Korban saat dievakuasi masih sadar, dan kemudian dibawa ke rumah sakit, tetapi jiwa tidak bisa tertolong.
Peristiwa tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Mojosongo, untuk dilakukan penyelidikan, dan polisi juga memasang garis polisi di lokasi kejadian.
Menurut Kepala Polres Boyolali AKBP Budi Sartono saat memeriksa di lokasi kejadian, bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan kerja tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah kejadian itu, ada unsur kelalaian atau tidak," katanya.
Menurut Kepala Polsek Mojosongo AKP Joko Warsono, bahwa peristiwa robohnya tembok pagar tersebut untuk dugaan sementara akibat kondisi tanah yang labil. Karena, di lokasi itu, dulunya bekas tanah urugan ladu yang mudah longsor.
Selain itu, para pekerja juga sedang menggali tanah di bawah tembok untuk selokan, sehingga bangunan itu, bergerak roboh karena tidak kuat menahan beban pada pondasinya.
"Kami belum bisa memastikan karena masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek. (*)
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014