Misalnya di Kabupaten Penajam Paser Utara, ada koperasi yang memberdayakan masyarakat setempat dengan mengolah sabut kelapa menjadi tas, sepatu, pot, vas, cocopeat, dan lainnya,
Samarinda (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) menggandeng banyak pihak untuk mengoptimalkan hilirisasi kelapa dalam, guna meningkatkan nilai tambah bagi daerah sekaligus menyejahterakan pekebun dan pelaku ekonomi kreatif.


Hal ini dilakukan karena sudah ada beberapa UMKM di Kaltim mengolah turunan kelapa dalam (kelapa bulat) menjadi berbagai produk baik olahan minuman, hingga kerajinan cantik dan menarik dari sabut kelapa, namun ekonomi kreatif ini belum banyak diminati masyarakat.

"Misalnya di Kabupaten Penajam Paser Utara, ada koperasi yang memberdayakan masyarakat setempat dengan mengolah sabut kelapa menjadi tas, sepatu, pot, vas, cocopeat, dan lainnya," ujar Kepala Disbun Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal di Samarinda, Jumat.

Atas keberhasilan memberdayakan masyarakat dan menjual produk ke berbagai daerah tersebut, maka koperasi ini (Koperasi Kriya Koperasi Mandara) ia undang saat webinar Bincang Komoditas Perkebunan Lestari (Bingka) Kaltim empat hari lalu, Selasa 22 Oktober.

Ketua koperasi ini menjadi salah seorang narasumber dalam bincang santai tersebut dari lima narasumber yang diundang. Keberhasilan mengelola sabut kelapa ini diharapkan menjadi inspirasi bagi warga lain.

Rizal juga mengatakan bahwa masih banyak hilirisasi lain yang diproduksi dari kelapa dalam, misalnya tempurung kelapa diolah menjadi briket atau arang, daging buah kelapa dikeringkan menjadi kopra, kelapa parut kering, minyak kelapa, VCO, bio avtur, sebagai minuman kesehatan seperti nata de coco, vinegar, dan lainnya.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan pentingnya penetapan standar produk turunan kelapa dalam, karena penerapan standar melalui SNI dan pemenuhan persyaratan negara tujuan ekspor, penting dilakukan agar produk turunan kelapa tidak ditolak di pasar global.

"Ekspor produk turunan kelapa dalam baik berupa barang setengah jadi maupun barang jadi, akan berdampak positif bagi perekonomian karena dapat meningkatkan tersedianya lapangan kerja, pendapatan bagi petani, serta penerimaan devisa negara," kata Rizal.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024