Jakarta (ANTARA) - Penyedia layanan cloud, Amazon Web Service (AWS), mengumumkan hadirnya laboratorium edukasi pertamanya di Asia Tenggara yang dikenal sebagai "Think Big Space" yang dibangun di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

Kolaborasi unik itu menyediakan ruang khusus bagi siswa, pendidik, dan anggota komunitas untuk mengeksplorasi ide dan proyek terkait sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika (STEAM) melalui pendidikan teknis dan pelatihan cloud computing yang interaktif.

Lab ini akan menyediakan lingkungan belajar yang menstimulasi untuk merasakan teknologi yang didukung cloud, mewujudkan ide, berkolaborasi dengan teman sebaya, dan memicu semangat untuk berkarir di bidang terkait STEAM,” kata Kepala SMKN 1 Karawang Iwan Sutiawan dalam keterangannya, Kamis (24/10).

Laboratorium edukasi ini berbeda dari ruang kelas biasanya karena mendorong para siswa untuk mengambil pendekatan langsung mencari solusi dari tantangan dan masalah di dunia nyata.

Baca juga: AWS alokasikan Rp3,7 triliun untuk akselerasi "startup" AI generatif

Sebagai inkubator pendidikan, para generasi mudah dilatih mengoperasikan cloud computing dan berbagai teknologi AWS untuk menumbuhkan minat mereka pada STEAM dan menghasilkan inovasi.

Ruang baru ini akan menawarkan berbagai sesi dan aktivitas langsung terkait STEAM kepada siswa SMKN 1 Karawang dari kelas 10 hingga 12. Kelas pelatihan STEAM mencakup pemrograman, kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI), robotika, dan otomatisasi.

Siswa dari sekolah lain dan pemangku kepentingan pendidikan juga dapat mengakses dan menggunakan Think Big Space, yang diperkirakan akan bermanfaat bagi sekitar 4.000 siswa dan anggota komunitas setiap tahun dari wilayah Karawang.

“AWS Think Big Space diharapkan memiliki dampak positif bagi masyarakat dengan menyediakan lingkungan belajar yang menstimulasi bagi siswa dan pelajar untuk mengeksplorasi teknologi futuristik seperti AI dan robotika,” kata Manajer Operasi Pusat Data, AWS Indonesia Winu Adiarto.

Winu mengatakan Think Big Space merupakan salah satu komitmen nyata dari AWS untuk ikut mendukung terciptanya talenta digital yang siap memenuhi kebutuhan industri di Indonesia.

Hingga 2025 pihaknya ingin mencetak ratusan ribu talenta digital yang mahir menggunakan cloud dan salah satunya melalui inisiatif "Merdeka Belajar".

Baca juga: Amazon Web Services jadi penyedia layanan cloud Telkomsel

"AWS telah melatih lebih dari 800.000 orang di Indonesia tentang keterampilan cloud sejak 2017. Ini termasuk kolaborasi dengan pemerintah Indonesia, lembaga pendidikan, dan mitra lokal AWS Partner Network (APN),” ujarnya.

Lab komputer SMKN 1 Karawang yang sudah ada telah direnovasi dengan kit pendidikan STEAM, 18 komputer pribadi dengan akses gratis ke AWS Skill Builder, pusat pembelajaran online untuk belajar dari pakar AWS dan membangun keterampilan cloud secara online,Amazon Echo Devices, Studio Podcast, Printer 3D, dan set VR.

Dengan terlibat dalam lingkungan belajar ini, siswa akan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, termasuk kreativitas, berpikir kritis, pengambilan keputusan logis, komunikasi, dan kerja sama.

Secara global, AWS Think Big Spaces menjadi komitmen AWS untuk memberikan dampak positif di seluruh dunia. Sejak 2019, AWS telah meluncurkan 26 Think Big Spaces secara offline, satu Think Big Space mobile, dan 23 STEAM Corners di seluruh Australia, India, Jepang, dan Korea, yang telah membantu lebih dari 17.000 siswa setiap tahunnya.

Think Big Space di SMKN 1 Karawang akan menjadi yang pertama di ASEAN, dan yang pertama di dunia yang akan menyediakan akses gratis ke AWS Skill Builder.

Baca juga: Amazon Web Service adakan program edukasi guna tingkatkan SDM digital

Baca juga: Kisah Muqit-Sahrul, siswa berkebutuhan khusus juarai komputasi AWS

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024