Blitar (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Blitar, Jawa Timur, melakukan penyelidikan penyebab jatuhnya seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota tersebut, sehingga meninggal dunia.
"Kami masih selidiki kejadian itu, dengan mengumpulkan keterangan berbagai saksi," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Blitar Aiptu Soewoko di Blitar, Rabu.
Polisi juga telah melakukan identifikasi pada pasien yang dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. Pasien itu diketahui bernama Winarto (35) warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Ia diketahui meninggal dunia di rumah sakit, setelah tubuhnya terjatuh dari lantai tiga rumah sakit. Ia sendiri sakit dan selama ini dirawat di lantai dua. Kepala pasien itu diketahui pecah, sementara tangan dan kakinya juga patah akibat terjatuh tersebut.
Polisi yang mendapatkan laporan tersebut, langsung datang ke lokasi setelah mendapatkan informasi adanya pasien yang terjatuh dari lantai tiga di rumah sakit. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tersebut.
Kepala Polsek Sanan Wetan, Kota Blitar Kompol Totok menyebut, dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Petugas juga melakukan pemeriksaan di lokasi pasien dirawat.
Polisi menduga, korban melompat dari rumah sakit, sebab di lokasi kejadian tidak ditemukan adanya tanda-tanda ia terpeleset. Ia juga diketahui dirawat di lantai dua rumah sakit. Dimungkinkan, ia naik ke lantai tiga, dan terjatuh dari lantai itu.
Namun, hasil evaluasi itu masih sementara. Untuk pastinya, polisi masih memeriksa lokasi kejadian serta sejumlah saksi di rumah sakit tersebut.
Kepala Ruang Dahlia RSUD Mardi Waluyo, tempat pasien dirawat, yaitu Eko Sugiyono mengatakan pasien menderita sakit infeksi tenggorokan, sehingga sulit makan. Selama ini, tim medis memberikan makanan pada pasien lewat saluran selang.
Ia juga mengatakan, pasien dirawat sejak 27 Juni lalu. Saat dirawat, pasien diketahui pernah meninggalkan ruangannya, sehingga tim medis berusaha mencarinya. Ia ditemukan jalan-jalan di rumah sakit pagi, sebelum ia ditemukan terjatuh dan meninggal dunia.
Pihak RSUD Mardi Waluyo juga masih kebingungan untuk menghubungi keluarga korban, sebab keluarga tidak meninggalkan nomor telepon yang dapat dihubungi. Korban datang ke rumah sakit diantar oleh adiknya yang mengaku bernama Tugiono, namun sejak Selasa (1/7), Tugiono diketahui tidak ada di ruangan.
Saat ini, pihak rumah sakit koordinasi dengan polisi berusaha untuk menghubungi keluarga korban. Pihak rumah sakit berharap, jenazah yang bersangkutan segera diambil keluarganya, untuk dimakamkan.
Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014