Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga melakukan perubahan lalulintas saat arus mudik Lebaran dengan memberlakukan sistem satu arah di Gerbang Tol Cikampek saat H-4. "Sistem ini akan diberlakukan 20-25 Oktober 2006 untuk memudahkan pengguna kendaraan yang akan mudik ke arah Pantura," kata Direktur Operasi PT Jasa Marga, Sarwono Oetomo di Jakarta, Rabu. Sementara dari arah sebaliknya (Pantura) ke arah Jakarta akan dialihkan melalui Kawasan Kota Bukit Indah untuk kemudian masuk melalui Gerbang Tol Kalihurip Selatan, jelasnya. Kemudian untuk kendaraan Golongan II seperti bus AKAP dan AKDP, truk, dan angkutan umum yang menuju Pantura diarahkan ke luar melalui Gerbang Tol Kalihurip Utara (keluar Dawuan). Sementara untuk kendaraan yang akan mudik melalui jalur Selatan Jawa dapat menggunakan Tol Cipularang menyambung kemudian ke Tol Padaleunyi serta keluar di Gerbang Tol Cileunyi, jelasnya. PT Jasa Marga memprediksikan lalulintas puncak akan terjadi pada H-3. "Biasanya karyawan swasta akan berangkat hari Jumat (20/10) usai sahur, sedangkan PNS pada esok harinya (Sabtu)," kata Sarwono. Menurut perkiraannya, arus mudik lebaran tahun ini mengalami kenaikan delapan persen dibandingkan 2005. Untuk itu telah disiapkan bagi pemudik yang akan melalui jalur Pantura, jalur Tengah, dan jalur Selatan. Terkait dengan arus mudik lebaran PT Jasa Marga menyiapkan fasilitas tambahan berupa empat gardu satelit di Gerbang Tol Padalarang Barat, dan dua gardu satelit di Tol Kanci Cirebon. Kemudian juga mengoperasikan empat Tempat Istirahat di Kilometer 40 dan 57 arah Cikampek, kemudian Kilometer 42 dan 62 arah Jakarta dengan fasilitas minimum. Disamping Tempat Istirahat baru di Kilometer 14 arah Jakarta Tol Tangerang. Selain itu, juga disiapkan 198 kendaraan operasional berupa 18 ambulan, 71 derek, 49 Patroli Jalan Raya, dan 11 kendaraan penyelemat yang akan siap 24 jam penuh. Juga disediakan satu unit bus cadangan untuk mengangkut penumpang yang diturunkan di jalan tol sampai terminal terdekat. PT Jasa Marga juga menyiapkan dua pos pantau yang terdapat di Kilometer 108 Tol Cipularang dan di Porong Sidoarjo untuk memantau lumpur. Kemudian juga pemantauan melalui kamera CCTV di enam titik. Juga telah diantisipasi apabila terjadi kecelakaan karena selama mudik tahun lalu mengalami kenaikan 13 persen dibanding dengan 2004 atau bertambah 13 kejadian menjadi 117 kejadian. Meski terjadi kecelakaan namun korban meninggal berkurang jauh sebesar 52 persen, dari 27 menjadi 13. Pada 2006 diharapkan kendaraan lebih berhati-hati dengan banyak istirahat serta memeriksa kondisi kendaraan. Data Jasa Marga menyebutkan bahwa 62 persen kecelakaan di Tol pada tahun lalu karena faktor manusia (73 kejadian), 79 persen diantaranya kurang antisipasi dan 21 persen karena mengantuk. Sedangkan faktor kendaraan sebesar 34 persen (40 kejadian), sebanyak 82 persen diantaranya karena pecah ban.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006