Apakah anda beranggapan bahwa penampilan kami (Jerman) di babak 16 besar kali lalu itu layaknya tontonan sirkus atau apa?
Santo Andre (ANTARA News) - Jerman harus terus meningkatkan kekokohan lini pertahanan dan ketajaman di lini depan jika hendak keluar sebagai juara melawan Prancis dalam laga delapan besar Piala Dunia 2014 yang akan digelar pada Jumat (4/7).

Pernyataan itu dilontarkan oleh dua mantan kapten timnas Der Panzer, yakni Oliver Kahn dan  Lothar Matthaeus.

"Diperlukan keseimbangan yang lebih baik lagi  antara pemain depan dengan pemain-pemain kreatif seperti Mesut Oezil," kata kapten timnas Jerman pada Piala Dunia 2002, Kahn.

"Jika anda terlalu berkonsentrasi kepada skema permainan menyerang, perhatikan juga kombinasi dalam penguasaan ruang gerak pemain. Anda tidak boleh berkonsentrasi hanya kepada posisi untuk menyerang guna mencetak gol."

Matthaeus, yang telah tampil sebanyak 25 kali dalam laga Piala Dunia, menygatakan Jerman memiliki masalah di lini pertahanan, utamanya dalam diri bek tengah Benedikt Hoewedes dan Jerome Boateng yang lebih didorong sebagai bek sayap di turnamen Piala Dunia kali ini.

"Jika Anda bermain tidak dalam posisi seperti biasanya, anda akan kehilangan ritme  dan tidak akan tampil optimal. Ini yang menjadi masalah utama ketika (Jerman) melawan Aljazair," kata pemain yang kini telah berusia 53 tahun.

Jerman begitu tampil susah payah mengalahkan Aljazair dengan skor 2-1. Dua gol Jerman diciptakan oleh  Andre Schuerrle dan Oezil lewat perpanjangan waktu dalam laga yang digelar di Porto Alegre pada Senin lalu.

Kahn menyatakan penampilan Jerman yang serba pas-pasan ketika melawan Aljazair tentu saja bakal mencetuskan kesulitan tersendiri agar dapat meraih gelar juara dunia dalam Piala Dunia 2014 ini.

Jerman relatif gagal menunjukkan kesan positif di Brasil 2014 meski mereka mampu menggulung Portugal 4-0 dalam laga pembukaan.

Publik pecinta bola sejagad bersama dengan media massa internasional begitu tinggi menggantungkan asa kepada skuad Der Panzer asuhan pelatih Joachim Loew. Mereka tentunya ingin menyaksikan gaya sepak bola yang menawan dan memikat.

Hasil imbang 2-2 ketika melawan Ghana di Fortaleza kemudian disusul kemenangan gol semata wayang ketika menghadapi Amerika Serikat, tentunya membawa dan menorehkan catatan tersendiri bagi pasukan Loew.

Situasi semakin runyam, manakala bek tengah Per Mertesacker naik pitam dengan menunjukkan reaksi emosional ketika menjawab pertanyaan wartawan ZDF soal penampilan Jerman yang "kelewat lembek dan rapuh" ketika melawan Aljazair.

"Saya tidak bakal ceroboh, toh kami sudah berada di babak delapan besar, dan saatnya sudah dekat," kata Mertesacker yang kini memperkuat lini pertahanan Arsenal. "Apakah anda beranggapan bahwa penampilan kami (Jerman) di babak 16 besar kali lalu itu layaknya tontonan sirkus atau apa?"

Mertesacker melontarkan pernyataan itu ketika menjawab pertanyaan soal penampilan Jerman yang tidak seapik timnas Jerman pada 2010 lalu.

"Anda maunya apa? Anda ingin meraih sukses di Piala Dunia atau anda ingin kami terjungkal di babak knock-out justru dengan memainkan gaya sepak bola indah," katanya menegaskan.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014